Kementerian Kesehatan (Kemenkes) meminta masyarakat agar bisa menerapkan hidup sehat untuk mencegah penularan penyakit demam berdarah (DBD) di tengah musim penghujan.
Pola hidup sehat yang dimaksud adalah dengan menjaga lingkungan rumah seperti, menerapkan 3M Plus.
“Jaga lingkungan di rumah atau di luar rumah agar terbebas dari sarang atau tempat perindukan nyamuk aedes aegypti dengan cara melakukan PSN (Pemberantasan Sarang Nyamuk) 3M Plus secara rutin setiap minggu dan terus-menerus,” terang Aji Muhawarman Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik Kemenkes, melansir Antara, Sabtu (1/2/2025).
Aji mengatakan masyarakat harus rajin menjalankan 3M Plus yang terdiri atas menguras tempat penampungan air, menutup wadah penampungan air, dan mendaur ulang barang bekas.
Ketiganya perlu diimbangi dengan Plus yakni menjaga diri agar tidak tergigit nyamuk seperti, memakai lotion atau obat antinyamuk, pakaian lengan atau celana panjang, memelihara tanaman pengusir nyamuk seperti lavender, memelihara ikan pemakan jentik hingga ventilasi rumah diberi kasa dan memakai kelambu.
Masyarakat juga diimbau untuk menjaga imunitas tubuh dengan menjaga pola makan yang bergizi dan seimbang untuk memperkuat daya tahan tubuh melawan penyakit.
“Dengue adalah penyakit yang disebabkan oleh virus dengue yang ditularkan oleh nyamuk Aedes Aegypty yang bisa kita cegah,” tuturnya.
Di samping itu, Aji turut mengingatkan bahwa dengue juga dapat menyebabkan kematian jika terlambat mendapat penanganan.
Adapun gejala yang perlu diwaspadai oleh masyarakat adalah adanya demam mendadak tinggi di atas 38 derajat celcius secara terus-menerus selama dua hari disertai tanda bahaya (warning signs) yang biasanya terjadi pada demam hari ke-3 sampai dengan ke-7.
Tanda-tanda itu adalah nyeri perut, muntah terus-menerus, gelisah atau merasa lemas dan mengantuk terus-menerus, mengalami mimisan, pendarahan gusi, bintik perdarahan di kulit dan perdarahan selaput mata.
Jika ditemukan salah satu gejala dan tanda bahaya, Aji meminta masyarakat harus segera ke puskesmas atau rumah sakit terdekat untuk mendapat penanganan yang cepat dan adekuat.
“Jika merasakan gejalanya dan ditemukan tanda bahaya harus segera dibawa ke puskesmas atau rumah sakit terdekat untuk mendapat penanganan segera,” tandasnya.(ant/kir/iss)