![](https://www.suarasurabaya.net/wp-content/uploads/2025/02/Demo-Honorer-e1738590733481-170x110.webp)
Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya menegaskan tidak akan merekrut pegawai non Aparatur Sipil Negara (ASN), kecuali pekerja lapangan.
Eri Cahyadi Wali Kota Surabaya menegaskan komitmen itu sesuai perintah Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri), yang mewanti-wanti kepala daerah untuk tidak merekrut tenaga honorer baru.
“Kemendagri menyampaikan tidak ada lagi tenaga harian lepas. Pemkot tidak lagi menerima itu. Tidak ada lagi pemkot menerima yang terkait non ASN,” katanya, Sabtu (8/2/2025).
Tapi dia menegaskan, ada pengecualian untuk pekerja lapangan yang masuk kategori belanja barang dan jasa.
“Kecuali satgas ya, yang pengadaan barang jasa, yang tenaganya kita ambil. Misal pekerjaan taman ada satgasnya. Tapi tidak ada lagi (tenaga) administrasi apapun bentuknya yang bukan lapangan,” bebernya.
Penegasan ini kembali disampaikan Eri, salah satunya agar masyarakat tidak lagi percaya penipuan dengan modus meloloskan jadi tenaga honorer pemkot.
Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) akan lebih banyak difokuskan untuk kepentingan masyarakat.
Sementara untuk tenaga honorer yang sudah ada akan tetap dipekerjakan, dan nantinya diarahkan bertahap ikut seleksi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK).
“Kan ada paruh waktu dan penuh. Kalau PPPK yang diterima jadi PPPK penuh, yang enggak diterima, PPPK paruh waktu,” tandasnya. (lta/bil/iss)