Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya merencanakan sumur resapan untuk mengatasi banjir di beberapa titik.
Eri Cahyadi Wali Kota Surabaya mengatakan, pihaknya sedang menguji coba pembangunan lima sumur resapan.
“Ada lima (titik uji coba sumur resapan), salah satunya di Mayjend Sungkono, kita hitung dulu resapan airnya berapa,” ujar Eri pada Rabu (8/1/2025).
Sumur resapan itu akan dibangun di bawah box culvert, tujuannya memasukkan air ke dalam tanah. Agar ketika hujan tidak semua aliran dibuang ke laut.
“Sumur resapan itu kita sudah uji cobakan di beberapa titik, jadi di bawahnya box culvert itu dimasukkan alat, jadi untuk berapa meter air langsung masuk ke tanah, itu yang kita sudah lakukan beberapa uji coba, kita lihat hasilnya nanti,” ungkapnya.
Pembangunan sumur itu akan menggandeng perguruan tinggi untuk menghitung total daya tampung air yang bisa masuk dalam sumur resapan dan yang dialirkan ke laut.
“Karena ini, yang namanya banyu (air) itu posisinya tetap dibuang ke laut. Ketika dibuang ke tanah dia itu juga mengandung beban, dia tidak bisa menampung semua air, makanya itu ada yang masuk di tanah, gawe sumur resapan (menggunakan sumur resapan). (Ada yang) dialirkan ke laut, itu yang harus dihitung,” tuturnya lagi.
Anggaran penanganan banjir di Kota pada Surabaya 2025 ini, lanjutnya, mencapai Rp2 triliun. Salah satunya membangun saluran di perkampungan.
“Sekitar 500 titik lebih (pambangunan saluran) yang ada di perkampungan, karena yang ada di perkampungan itu sesuai dengan usulan di RT RW, kita masukkan di dalam berita acara yang dikerjakan di tahun 2025-2026,” tandasnya. (lta/saf/iss)