![](https://www.suarasurabaya.net/wp-content/uploads/2025/02/Teguh-Pj-CKG-Pulogadung-170x110.jpg)
Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya memastikan program nasional Cek Kesehatan Gratis (CKG) yang berlangsung mulai kemarin, Senin (10/2/2025) tidak akan mengganggu layanan dan rujukan.
Eri Cahyadi Wali Kota Surabaya menyebut, seluruh Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) serentak sudah menerapkan layanan untuk warga berulang tahun itu sejak kemarin.
Ia memastikan, pelaksanan CKG tidak akan menganggu layanan utama Puskesmas dan rujukan. Puskesmas bisa memperkirakan jumlah pengakses program itu berdasarkan data warga yang berulang tahun.
“Sehingga ini akan menyebar di setiap puskesmas dan tidak akan menganggu layanan dan rujukan. Kami juga sudah punya data (kelahiran warga) sehingga bisa diperkirakan yang datang berapa,” katanya lewat keterangan pers, Selasa (11/2/2025).
Senada, Nanik Sukristina Kepala Dinas Kesehatan Kota Surabaya mengatakan, pemeriksaan CKG terdiri dari sejumlah penyakit yang bisa diketahui melalui screening awal.
“Untuk CKG, pemeriksaan yang dilakukan meliputi screning awal seperti gula darah, kolesterol, tekanan darah hingga pemeriksaan gigi. Apabila ditemukan hal yang lebih serius akan dilakukan pemeriksaan laboratorium dan Elektrokardiografi (EKG),” timpalnya.
Masyarakat akan dirujuk ke rumah sakit jika hasil pemeriksaannya memerlukan tindakan lanjutan.
“Kalau memang membutuhkan rujukan akan dilakukan oleh teman-teman Puskesmas. Intinya program ini adalah langkah pencegahan penyakit melalui screning sedini mungkin,” terangnya.
Diberitakan sebelumnya, Budi Gunadi Menteri Kesehatan (Menkes) melakukan peninjauan program CKG ke Puskesmas Manukan Kulon, Senin (10/2/2025) kemarin. Porgam ini katanya akan berlaku seterusnya karena anggaran sudah dihitungkan.
“Ini akan berlaku terus. Setiap tahun sudah ada alokasinya. Seperti anggaran tahun ini ada Rp4,7 triliun,” ungkapnya.
Batas kuota per hari hanya disediakan untuk 30 orang. Perhitungannya, dalam 25 hari kerja, maka satu bulan bisa melayani 750 ribu orang. Sementara itu, untuk pendaftaran cek kesehatan gratis, Budi menyarankan masyarakat mendaftar melalui aplikasi Satu Sehat.
“Kalau satu tahun bisa mencapai 9.000-10.000 orang. Ini sesuai dengan target kita. Nanti kalau sudah terampil, kuota akan dinaikkan lagi,” tandasnya. (lta/iss)