
Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya menjamin pendidikan dua anak asisten masinis yang jadi korban kecelakaan kereta api tertemper truk di Gresik, Selasa (8/4/2025) malam lalu.
Eri Cahyadi Wali Kota Surabaya menyampaikan bantuan itu saat mengunjungi rumah duka korban di Jalan Sidotopo Lor, Kamis (10/4/2025) sore.
“Keluarga korban ini orang luar biasa, beliau sudah bekerja kurang lebih 17 tahun di PT KAI. Pak Wisnu (Kepala Daop 8 Surabaya) tadi mengatakan akan menjadikan istri almarhum bekerja di PT KAI,” bebernya.
Pemkot akan memastikan kedua anak korban yang masih berusia 3,5 tahun dan 11 tahun, ditanggung biaya pendidikannya hingga perguruan tinggi.
“Jadi anak-anak pemkot yang akan menjadi tanggungan kami sampai kuliah,” imbuhnya.
Ia komitmen kedua anak korban akan mendapat pendidikan yang maksimal sebagai penerus ayahnya yang gugur dalam bertugas. Dua anak korban laki-laki inisial MAA (11 tahun) dan NAY (3,5 tahun).
Diberitakan sebelumnya, AR (37 tahun) asisten masinis Commuter Line Jenggala meninggal dalam kecelakaan dengan truk muatan kayu.
Truk menemper bagian depan kereta saat melintasi perlintasan sebidang tanpa palang pintu di KM 7+600, tepatnya Jalan Perlintasan Langsung (JPL) 11 antara Stasiun Indro dan Stasiun Kandangan, Selasa (8/4/2025) malam. (lta/kak/bil/ham)