Minggu, 5 Januari 2025

Pemkot Surabaya Gandeng BBWS Brantas Selesaikan Permasalahan Banjir

Laporan oleh Akira Tandika Paramitaningtyas
Bagikan
(Kiri) Hendra Ahyadi Kepala BBWS Brantas dan Eri Cahyadi Wali Kota Surabaya saat rapat terkait permasalahan banjir di Surabaya, Kamis (2/1/2025), di Ruang Kerja Wali Kota. Foto: Diskominfo Surabaya

Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya menggandeng Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Brantas untuk menyelesaikan permasalahan banjir di musim penghujan ini.

Salah satu wilayah yang menjadi perhatian adalah Kali Perbatasan Surabaya-Sidoarjo di kawasan Waru-Siwalankerto, karena sering tersumbat enceng gondok dan tingginya sedimentasi sungai.

Menurut Eri Cahyadi Wali Kota Surabaya, kondisi Surabaya sebagai hilir, kerap menerima luapan air dari berbagai daerah dalam kondisi hujan maupun tidak.

“Ini kadang yang tidak terpikirkan oleh warga Surabaya lainnya. Dikira, Kali Jagir itu hanya menampung air dari Surabaya saja, padahal nyatanya juga dari daerah lain,” ungkapnya saat ditemui setelah rapat terbuka bersama Hendra Ahyadi Kepala BBWS Brantas, Kamis (2/1/2025).

Eri mengatakan, kondisi ini telah disampaikan kepada BBWS agar nantinya bisa diteruskan ke pemerintah pusat untuk dilakukan perbaikan sungai.

“Sambil menunggu, saat ini kami telah melakukan penuandan pembersihan eceng gondok di Kali Perbatasan,” sambungnya.

Eri Cahyadi Wali Kota Surabaya saat diwawancara awak media setelah pertemuan dengan BBWS, Kamis (2/1/2025), di Ruang Kerja Wali Kota. Foto: Akira suarasurabaya.net

Dia menerangkan, saat ini kondisi sungai di Surabaya sedang tidak baik-baik saja. Sehingga, jika tidak segera dilakukan perbaikan, baik di Surabaya maupun wilayah lain, bukan tidak mungkin akan tenggelam.

Mengenai hal itu, Wali Kota juga menyebut telah melakukan koordinasi dengan pemerintah daerah lain supaya Surabaya tidak menjadi imbas luapan.

“Kami juga sudah koordinasi dengan Pemda lainnya. Kami duduk bersama dan melakukan rapat. Maksud saya, ketika hujan turun dan terjadi genangan, di hulu jangan di-loss. Karena kita lihat kejadian beberapa waktu lalu di Pakal, itu kan banjir akibat buangan dari daerah lain,” jelasnya.

Sementara itu, Hendra Ahyadi Kepala BBWS Brantas menerangkan bahwa aliran Sungai Brantas yang dimulai dari Malang memang berakhir di Kota Surabaya. Sehingga, lanjut Hendra, kolaborasi penanganan bersama Pemkot Surabaya sebagai daerah ujung mengalirnya air sangat diperlukan.

Menurutnya, kewenangan penangan ini sebenarnya ada di pemerintah pusat, karena memang masuk dalam Daerah Aliran Sungai (DAS) pemerintah pusat.

“Kami sebagai UPT di bawah kementerian PU diberikan mandat mengelola. Kalau diserahkan ke kami semua itu juga cukup berat, sehingga kolaborasi dengan pemda terutama Surabaya sebagai ujung tempat mengalirnya air sangat strategis. Di sini kami berdiskusi mencari solusi sehingga masalah-masalah seperti enceng gondok dan lainnya bisa teratasi,” tandasnya. (kir/bil/ham)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Evakuasi Babi yang Berada di Tol Waru

Pohon Tumbang di Jalan Khairil Anwar

Mobil Tabrak Dumptruk di Tol Kejapanan-Sidoarjo pada Senin Pagi

Truk Tabrak Rumah di Palemwatu Menganti Gresik

Surabaya
Minggu, 5 Januari 2025
32o
Kurs