
Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya akan meningkatkan pengawasan untuk mengantisipasi gangguan ketentraman dan ketertiban umum (trantibum) di wilayah rawan balap liar hingga tawuran.
M. Fikser Kepala Satpol PP Kota Surabaya menyebut, antisipasi itu dengan membentuk kampung tangguh dan mendirikan pos penjagaan di titik rawan.
“Kita kan sudah punya data itu, lokasinya di mana saja. Dengan dasar itu kami akan melakukan pembentukan kampung tangguh. Kami akan turun ke warga lewat kelurahan atau kecamatan untuk pembentukan Kampung Tangguh,” ujarnya pada Senin (17/3/2025).
Sementara itu, pos penjagaan akan didirikan di titik rawan balap liar, aksi gangster, tawuran hingga perang sarung.
“Pak Wali Kota juga minta untuk ada beberapa pos yang harus kita buat atau kita dirikan. Segera saya koordinasikan dengan teman-teman Dinas Cipta Karya (DPRKPP) untuk menentukan pos-pos mana saja yang dibutuhkan,” imbuhnya.
Pos penjagaan itu akan dijaga personel dan dilengkapi kameran CCTV. “Kami akan lengkapi dengan CCTV dan kami siapkan personel untuk penempatan di sana,” imbuhnya.
Selain itu, pihaknya juga berencana koordinasi dengan Dinas Perhubungan (Dishub) untuk memasang portal di kawasan tertentu dengan penjagaan.
“Saya akan koordinasi dengan Dishub dan camat untuk membahas kawasan mana yang perlu portal. Pengaturan portal pun harus ada yang jaga, buka tutup. Tidak dibiarkan begitu saja, nanti malah menimbulkan masalah, seperti jalan yang seharusnya bisa diakses saat siang malah tertutup,” tegasnya.
Hal lain yang jadi perhatian, penataan Pedagang Kaki Lima (PKL) yang berdiri di beberapa ruas jalan.
“Pak Wali Kota Eri meminta supaya ditata lebih baik. Sebenarnya kita sudah menata PKL di sana (Jalan Kedungdoro), tapi mungkin luasnya perlu ditata lagi agar terlihat lebih rapi,” katanya. (lta/saf/ipg)