
Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya mencatat sejumlah fasilitas umum rusak usai demo tolak UU TNI di depan Gedung Negara Grahadi kemarin, Senin (24/3/2025) sore.
Eri Cahyadi Wali Kota Surabaya memastikan akan memperbaiki fasum yang rusak.
“InsyaAllah itu nanti kita lihat posisi itu kalaupun itu nanti kita perbaiki mungkin itu ungkapan perasaan teman-teman enggak kekontrol akhirnya sampai ngerusak gitu,” ujarnya, Selasa (25/3/2025).
Ia berharap, aksi unjuk rasa ke depan bisa menyampaikan aspirasi dengan baik tanpa merusak fasilitas umum yang juga untuk kepentingan masyarakat.
“Saya berharap ke depan, kalau ada hal apapun bisa menahan diri tidak merusak fasum,” ucapnya.
Sementara Dedik Irianto kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Surabaya mencatat sejumlah fasum yang rusak selain CCTV, lampu sorot di Taman Apsari, rumput, dan bollard atau pembatas jalan dan trotoar di Jalan Pemuda yang sempat dilepas massa.
“Ini untuk prosesnya Bakesbangpol minta laporan dan minta hitung kerugian kita masih laporan ke situ. Kita akan perbaiki yang lama ya rumputnya kalau sarpras asal barang datang dipasang cepat, langsung diperbaiki,” tandasnya.
Diberitakan sebelumnya, aksi tolak UU TNI di depan Gedung Negara Grahadi berlangsung ricuh.
Pelemparan sejumlah benda hingga molotov dari arah massa, dibalas upaya polisi pembubaran dengan semprotan water cannon, penangkapan 25 demonstran, hingga 15 polisi luka. (lta/faz)