
Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya sedang mencari peluang untuk pergerakan ekonomi kawasan aglomerasi.
Eri Cahyadi Wali Kota Surabaya menyebut, selain pembangunan kota, pihaknya juga fokus ke kawasan aglomerasi dengan Gresik, Bangkalan, dan Sidoarjo.
Rencana itu bagian dari instruksi Prabowo Subianto Presiden RI saat retret atau pembekalan kepala daerah di Akmil di Magelang, Jawa Tengah pada Februari lalu.
“Jadi bagaimana kita bisa bersama antar daerah memberikan kesejahteraan masing-masing wilayahnya. Itu yang disampaikan Pak Presiden pada waktu pelantikan dan retret,” ujarnya, Rabu (5/3/2025).
Ia memastikan akan segera membahas dengan pimpinan daerah aglomerasi untuk sektor yang bisa dikerjasamakan untuk pergerakan ekonomi.
Gambaran sementara dengan Bangkalan, lanjutnya, integrasi bidang pariwisata. Destinasi wisata di sana bisa dijadikan paket perjalanan wisatawan yang menginap di Surabaya.
“Ada banyak hal yang kita bisa dikerjasamakan terkait dengan sisi Jembatan Suramadu. Karena di sini (Bangkalan) banyak tempat wisata yang luar biasa. Nanti kita tata itu,” imbuhnya.
Selain itu bidang pangan, pemenuhan pasokan daging sapi untuk usaha di Surabaya.
“Ada banyak hal yang sudah kami diskusikan dengan Pak Bupati dan Pak Wagub, salah satunya adalah pemenuhan kebutuhan Kota Surabaya. Misalnya, kebutuhan rumah makan, hotel, dan daging sapi yang bisa dipasok dari Bangkalan,” ujarnya.
Begitu juga Sidoarjo, misalnya hasil pertanian akan diambil untuk kebutuhan hotel dan restoran Surabaya.
“(Petani padi, udang, hingga jagung di Sidoarjo) itu mungkin bisa kita koneksikan dengan hotel-hotel maupun restoran yang ada di tempat kami dengan kualitas yang sama,” imbuhnya.
Selain kerja sama Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM), ia merencanakan pembangunan infrastruktur jalan antara Surabaya-Sidoarjo.
“Seperti ketika membangun MERR (middle east ring road), atau pembangunan di titik lainnya, nah itu bagaimana Sidoarjo bisa terhubung,” tandasnya. (lta/saf/ipg)