Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya berharap penerapan versi baru Ujian Nasional (UN) untuk SD dan SMP pada tahun depan lebih bijaksana.
Eri Cahyadi Wali Kota Surabaya menyatakan setuju dan mendukung UN diterapkan lagi pada 2026 untuk SD dan SMP.
“Tapi saya berharap, tidak menghilangkan atau menghapus, atau tetap ada yang tidak lulus. Sekarang kan tidak ada ya,” katanya pada Selasa (21/1/2025).
Menurutnya hasil UN yang bagus akan membuat siswa jadi lebih mendidik siswa mendapat sesuatu jika punya prestasi.
“UN ini dengan mengetahui nilai yang didapat, sehingga dia dapat apa. Jadi ini mendidik. Tidak menghilangkan yang tidak lulus. Itu tetap berjalan, tapi menunjukkan yang prestasi mendapat apa,” tambahnya.
Ia berharap Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) bisa menggabungkan aturan-aturan terkait pelaksanaan UN agar lebih bijaksana.
“Saya yakin Kemendikdasmen akan mengombinasikan aturan-aturan yang istilahnya untuk UN ini. Tidak asal mengeluarkan tapi memberatkan,” tandasnya.
Diberitakan sebelumnya, Ujian Nasional (UN) versi baru, dengan nama dan mekanisme yang baru, akan mulai dilaksanakan pada November 2025 mendatang khusus bagi siswa SMA, SMK, dan MA. Sementara untuk siswa SD dan SMP akan dilakukan mulai tahun depan.
Abdul Mu’ti Mendikdasmen memastikan istilah “ujian” dihilangkan dan akan diganti dengan mekanisme lainnya pada pendidikan dasar dan menengah di Indonesia. (lta/saf/ipg)