Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya berencana mengikutsertakan penjual-penjual kantin sekolah sebagai penyedia Makan Bergizi Gratis (MBG) jika nanti diterapkan merata secara nasional.
Eri Cahyadi Wali Kota Surabaya menyebut, pihaknya akan mengecek untuk memastikan semua penjual di kantin sekolah merupakan UMKM.
“UMKM ini kita lihat di kantin sekolah juga. Jadi itu UMKM atau orang tertentu, saya akan cek semuanya. Saya berharap itu memang UMKM-UMKM. Sehingga kalau sudah punya pnghasilan ya jangan masuk kantin sekolah,” paparnya pada Selasa (21/1/2025).
Jika sudah, UMKM kantin sekolah itu akan diusulkan jadi bagian dari penyedia MBG di Surabaya. “Mereka bagian dari yang masak,” imbuhnya.
Upaya ini katanya sebagai solusi agar pedagang kantin sekolah tidak mengalami sepi pembeli karena siswa mendapat paket makan gratis.
“Jadi nanti sistemnya didaftarkan ke Badan Gizi Nasional melalui Dinkopumdag,” tandasnya.
Sebelumnya, Pemkot Surabaya setuju ikut menyumbangkan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) sebesar Rp1,1 triliun untuk program Makan Bergizi Gratis (MBG) secara nasional yang diminta pemerintah pusat.
Asalkan, dana yang disumbangkan itu sudah termasuk mengakomodir seluruh sasaran di Surabaya, sekaligus Pemkot bisa usul Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) sebagai penyedia makanan.
Sementara, Prabowo Subianto Presiden RI mentargetkan program MBG diupayakan akan terpenuhi secara merata di Indonesia pada akhir tahun 2025. (lta/saf/ipg)