
Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya akan menutup perlintasan sebidang secara bertahap, untuk mencegah terjadinya kecelakaan kereta api dengan kendaraan.
Eri Cahyadi Wali Kota Surabaya menyebut, akan berkoordinasi dengan KAI Daop 8 Surabaya untuk memetakan perlintasan sebidang, baik yang berpalang pintu dengan penjaga maupun tidak. Penutupan perlintasan sebidang, nantinya akan diganti dengan pembangunan overpass atau underpass.
“Saya tanya Kadaop (Kepala KAI Daop 8–red) titik mana lagi yang sering terjadi kecelakaan, nanti dibetulkan dulu buat underpass, kalau mudah pakai underpass. Kalau sulit pembangunannya kita pakai overpass. Tapi biayanya yang penting bisa kita cover,” jelasnya, Jumat (11/4/2025).
Rencana itu bagian dari evaluasi masih banyak terjadi kecelakaan di perlintasan sebidang sekalipun dengan palang pintu dan petugas jaga.
“Kalau underpass terlalu mahal karena ada penghambat, ya pakai overpass. Tapi kita akan koordinasi terus dengan Pak KaDaop. Karena kalau sampai sebidang begini, ya enggak mungkin dishub dan KAI bisa menjaga semua,” imbuhnya.
Pembangunan overpass dan underpass akan dilakukan bertahap mulai tahun ini hingga akhir masa jabatan periode keduanya.
Adapun pada tahun 2025, sudah ada dua titik yang dipastikan dibangun overpass di Taman Pelangi, dan underpass di Margorejo.
“Kita koordinasi dengan KAI mana prioritas yang mesti dibangun tahun 2025 (dua), 2026, 2027, 2028 mana. Ini untuk keselamatan warga Kota Surabaya sendiri,” ucapnya.
Diketahui rencana itu diungkapkan usai peristiwa kecelakaan kereta api Commuter Line Jenggala dengan truk muat kayu di perlintasan sebidang di Gresik hingga merenggut nyawa asisten masinis yang merupakan warga Surabaya. (lta/bil/ipg)