
Serangan udara Israel di Khan Younis, Gaza selatan dilaporkan menewaskan Salah al-Bardaweel pemimpin politik Hamas pada Minggu (23/3/2025).
Dilansir dari Reuters, serangan udara itu menewaskan Bardaweel, yang merupakan anggota kantor politik Hamas dan juga menewaskan istrinya. Pejabat Israel belum memberikan komentar langsung.
Taher Al-Nono, penasihat media pimpinan Hamas mengungkapkan duka atas kematian Bardaweel dalam sebuah unggahan di halaman Facebook-nya.
Sementara itu, setelah dua bulan relatif tenang, warga Gaza kembali harus menyelamatkan diri setelah Israel secara efektif membatalkan gencatan senjata.
Israel meluncurkan operasi udara dan darat habis-habisan pada Selasa (18/3/2025) terhadap kelompok militan Palestina yang dominan di Gaza, Hamas.
Ledakan bergema di seluruh Jalur Gaza utara, tengah, dan selatan pada Minggu dini hari saat pesawat Israel menyerang beberapa target di daerah tersebut.
Dalam sebuah pernyataan, Hamas menuduh Israel membunuh Bardaweel, yang katanya sedang berdoa bersama istrinya, ketika rudal Israel menghantam tenda perlindungan mereka di Khan Younis.
“Musuh kriminal tidak akan mematahkan tekad dan keinginan kami,” kata kelompok tersebut.
Sedangkan Benjamin Netanyahu Perdana Menteri Israel berulang kali mengatakan, tujuan utama perang adalah menghancurkan Hamas sebagai entitas militer dan pemerintahan.
Ia mengatakan tujuan operasi baru ini adalah memaksa kelompok tersebut menyerahkan sandera yang tersisa. (saf/iss)