Jumat, 31 Januari 2025

Pemerintah Sepakat Serap 3 Juta Ton Beras hingga April 2025

Laporan oleh Billy Patoppoi
Bagikan
Arief Prasetyo Adi (kiri) Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) dan Andi Amran Sulaiman (kanan) Menteri Pertanian (Mentan) dalam jumpa pers di kantor Kementerian Pertanian, Jakarta, Kamis (30/1/2025). Foto: Antara

Andi Amran Sulaiman Menteri Pertanian (Mentan) mengatakan pemerintah telah sepakat menyerap sebesar tiga juta ton beras hingga April 2025, sesuai arahan Prabowo Subianto Presiden.

“Kita sudah sepakat menyerap beras sampai April 2025, itu tiga juta ton, sebagaimana arahan Bapak Presiden sebelum bertolak ke India dan kita tindak lanjutnya hari ini sudah sepakat,” ujar Amran dalam jumpa pers di Jakarta, Kamis (30/1/2025) dilansir Antara.

Amran menyampaikan, Indonesia memiliki surplus beras sebesar 2,9 juta ton hingga Maret 2025. Diproyeksikan pada April 2025 stok beras tanah air akan mencapai empat juta ton.

Ia berharap, rencana penyerapan hasil produksi dari petani dapat berjalan dengan baik.

Sementara itu, Arief Presetyo Adi Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) menyebut, stok beras di gudang Bulog mencapai 1,9 juta ton hingga dua juta ton.

Dengan penyerapan tiga juta ton, kata Arief, dalam empat bulan ke depan Indonesia akan memiliki lima juta ton beras.

“Kita semua sepakat mengamankan tiga juta ton segera. Jadi stok Bulog hari ini 1,9 sampai dua juta ton dan perintahnya adalah serap tiga juta ton. Jadi lim juta ton ini akan ada di Bulog dalam waktu 3-4 bulan ke depan,” ucap Arief.

Lebih lanjut, Kementan dan Persatuan Pengusaha Penggilingan Padi dan Beras Indonesia (Perpadi) telah sepakat menurunkan derajat sosoh atau tingkat terlepasnya lapisan kulit dari butir beras, dari 100 persen menjadi 95 persen.

“Derajat sosoh yang 100 persen kita turunkan ke 95 persen, sehingga diharapkan bisa membantu penyerapan Bulog,” kata Arief.

Diberitakan sebelumnya, Perum Bulog mendapat anggaran sebesar Rp16 triliun untuk menyerap tiga juta ton setara beras dalam tiga bulan ke depan.

“Anggarannya dari APBN sudah diputuskan dari Bapak Presiden, standby dana kita Rp16 triliun cukup untuk penyerapan tiga juta,” ujar Wahyu Suparyono Direktur Utama Bulog.

Wahyu menjelaskan, dalam penyerapan ini akan dibagi ke dalam beberapa kategori seperti gabah kering panen (GKP) dan juga beras. Menurutnya, untuk jumlah secara pasti terkait dengan proporsinya akan dibahas kemudian.

Bulog, kata Wahyu, telah siap untuk menjalankan penugasan yang diamanatkan oleh pemerintah. Selain itu, Bulog juga tidak bekerja sendirian, tetapi melibatkan berbagai lembaga terkait seperti BUMN, TNI, Bapanas, Kementerian Perdagangan dan lainnya. (ant/bil/ham)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Awan Lentikulari di Penanggungan Mojokerto

Evakuasi Babi yang Berada di Tol Waru

Pohon Tumbang di Jalan Khairil Anwar

Mobil Tabrak Dumptruk di Tol Kejapanan-Sidoarjo pada Senin Pagi

Surabaya
Jumat, 31 Januari 2025
25o
Kurs