
Prabowo Subianto Presiden RI menekankan pentingnya penggunaan wadah atau “tray” untuk program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang diproduksi oleh industri lokal, bukan mengimpor dari luar negeri.
Hal ini disampaikan oleh Luhut Binsar Pandjaitan Ketua Dewan Ekonomi Nasional (DEN) setelah pertemuan dengan Prabowo Presiden, Airlangga Hartarto Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Sri Mulyani Menteri Keuangan, dan anggota DEN lainnya di Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (19/3/2025).
“Presiden menginginkan agar tray untuk program MBG ini diproduksi di dalam negeri, bukan impor,” ujar Luhut dalam keterangannya.
“Kami sepakat untuk melibatkan Bappenas dan Badan Gizi dalam pengawasan pembuatan tray agar seluruhnya berasal dari industri lokal,” imbuhnya.
Menurut Luhut, meskipun ada beberapa produk tray yang masih diproduksi di luar negeri, pemerintah bertekad untuk mendukung industri lokal.
“Kita harus satu padu untuk memastikan bahwa produk yang digunakan untuk program ini adalah hasil karya anak bangsa,” jelasnya.
Selain itu, DEN juga menyampaikan hasil kajian mengenai dampak positif program MBG, yang tidak hanya berfokus pada penyediaan makanan bergizi, tetapi juga berpotensi meningkatkan penyerapan tenaga kerja dan mengurangi kemiskinan.
Dalam kajian tersebut, disebutkan bahwa program ini dapat menciptakan hingga 1,9 juta lapangan kerja baru dan menekan tingkat kemiskinan hingga 5,8 persen.
Dengan adanya dukungan penuh dari pemerintah, diharapkan program MBG dapat memberikan manfaat yang lebih besar bagi masyarakat dan industri dalam negeri. (faz/ham)