
Pasukan Pakistan telah menyelamatkan 155 penumpang dari sebuah kereta yang dibajak oleh pejuang separatis di wilayah barat daya negara itu, Rabu (12/3/2025).
Dilansir dari Reuters, pemerintah menyatakan bahwa operasi penyelamatan masih berlangsung untuk membebaskan puluhan orang yang masih disandera.
Pada Selasa (11/3/2025) kemarin, kelompok militan meledakkan rel kereta api dan menembaki kereta tersebut saat dalam perjalanan dari Quetta, ibu kota Balochistan, menuju Peshawar di Provinsi Khyber Pakhtunkhwa.
Tentara Pembebasan Baloch (BLA), sebuah kelompok bersenjata berbasis etnis, mengaku bertanggung jawab atas serangan tersebut.
Mereka mengancam akan mulai mengeksekusi sandera jika tahanan politik Baloch, aktivis, dan orang-orang yang dilaporkan hilang akibat penculikan oleh militer tidak dibebaskan dalam waktu 48 jam.
Para militan memerintahkan pelaku bom yang mengenakan “rompi bunuh diri” untuk duduk di dekat beberapa sandera, kata sejumlah sumber yang meminta identitasnya dirahasiakan.
Mereka tidak menyebutkan jumlah pasti sandera, tetapi Kementerian Dalam Negeri menyatakan dalam sebuah pernyataan bahwa operasi penyelamatan sedang dilakukan untuk membebaskan para sandera.
BLA menyatakan pada hari Selasa bahwa mereka menyandera 214 orang. Sementara itu, sebuah sumber keamanan menginformasikan kepada Reuters bahwa terdapat 425 penumpang di dalam kereta saat serangan terjadi.
Jumlah militan yang terlibat dalam serangan tersebut belum jelas. Sumber keamanan menyatakan pada hari Rabu bahwa 27 orang telah tewas sejauh ini.
BLA merupakan kelompok bersenjata etnis terbesar di antara beberapa kelompok yang melawan pemerintah Pakistan di Provinsi Balochistan, wilayah kaya mineral yang berbatasan dengan Afghanistan dan Iran. (saf/ipg)