Kamis, 9 Januari 2025

PB IDI Imbau Publik Tetap Tenang soal Virus HMPV

Laporan oleh Billy Patoppoi
Bagikan
Ilustrasi Virus Human Metapneumovirus atau HMPV. Foto: iStock

Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) menjelaskan bahwa gejala penyakit yang disebabkan oleh Human Metapneumovirus (HMPV) mirip dengan flu biasa dan umumnya ringan. Oleh karena itu, masyarakat diminta untuk tidak panik, tetapi tetap waspada.

Dokter (dr.) Erlina Burhan, Ketua Satuan Tugas Covid-19 PB IDI, dalam konferensi pers daring yang digelar di Jakarta pada Rabu (8/1/2025), mengatakan bahwa HMPV adalah virus yang dapat menyebabkan infeksi saluran pernapasan akut, yaitu penyakit yang muncul secara tiba-tiba.

Ia juga menambahkan bahwa virus ini bukanlah hal baru karena pertama kali ditemukan di Belanda pada tahun 2001.

“Masalahnya kenapa tidak pernah ada laporannya? Ya sederhana saja, nggak diperiksa. Kenapa nggak diperiksa? Karena memang penyakit pernapasan akut yang disebabkan oleh virus Human Metapneumovirus ini gejalanya mirip dengan flu dan ringan-ringan saja. Jadi, bukan sesuatu yang berbeda dan khas, akhirnya tidak ada surveilans dan untuk memeriksa jenis virus ini,” ucap dr. Erlina.

Dia menjelaskan masa inkubasi virus ini rata-rata 3-6 hari, sebelum akhirnya menimbulkan gejalanya. Biasanya, kata dia, gejalanya muncul selama sekitar lima hari. Jika lebih lama, tergantung masing-masing individu karena tidak semua orang penyakitnya menjadi parah.

Ia menjelaskan virus tersebut menular melalui droplet orang yang terinfeksi. Jika orang yang menghirup droplet itu mempunyai sistem imun yang baik maka virus dapat dimusnahkan.

Menurut data dari Kementerian Kesehatan, di Indonesia HMPV banyak menyerang anak-anak, tetapi hal tersebut bukan menjadi sesuatu yang dibesar-besarkan, karena memang gejalanya ringan, seperti batuk pilek

Seperti Kementerian Kesehatan, pihaknya juga mengingatkan masyarakat untuk tidak panik, namun tetap waspada terkait penularan HMPV. Dia menyarankan warga untuk menerapkan pola hidup bersih dan sehat, menghindari kontak dengan pasien atau orang bergejala flu, membersihkan benda-benda yang terkontaminasi.

Bagi yang bergejala dan berisiko tinggi, seperti anak-anak, lansia, orang dengan HIV/AIDS, atau penderita penyakit kronis, dia menyarankan, untuk memakai masker ketika berpergian, terutama jika di tempat ramai.

“Kalau sudah kediagnosis, atau diperkirakan ini human metapneumovirus, apa yang harus dilakukan? Yang pertama adalah istirahat,” katanya.

Dia menyebutkan, seperti flu, penyakit akibat HMPV juga bisa sembuh dengan sendirinya. Yang dibutuhkan adalah pengobatan suportif, misalnya dengan diberikan peredam demam, paracetamol, atau obat pilek.

Erlina menambahkan bahwa tidak ada obat khusus HMPV, karena bukan penyakit berat yang kemudian menyebabkan kejadian luar biasa, sehingga tidak ada periset atau perusahaan farmasi yang membuat antivirus atau vaksinnya. (ant/vin/bil/ipg)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Awan Lentikulari di Penanggungan Mojokerto

Evakuasi Babi yang Berada di Tol Waru

Pohon Tumbang di Jalan Khairil Anwar

Mobil Tabrak Dumptruk di Tol Kejapanan-Sidoarjo pada Senin Pagi

Surabaya
Kamis, 9 Januari 2025
34o
Kurs