
Ignatius Kardinal Suharyo Harjoatmojo Uskup Agung Jakarta mengatakan, seluruh elemen bangsa di dunia merasa kehilangan atas wafatnya Paus Fransiskus Pemimpin Gereja Katolik Dunia sekaligus Kepala Negara Vatikan.
Dalam keterangan pers, malam hari ini, Senin (21/4/2025), di Gereja Katedral Jakarta, Kardinal Suharyo bilang mendapat banyak ucapan belasungkawa dari berbagai kalangan di Tanah Air, bukan cuma dari Umat Katolik.
Uskup Agung Jakarta menyatakan sudah menerima pernyataan resmi dari Vatikan mengenai wafatnya Paus Fransiskus.
Waktu pertama kali menerima kabar itu, Kardinal Suharyo mengaku sempat tidak percaya Paus Fransiskus wafat karena kemarin, Minggu (20/4/2025), Paus masih hadir menyampaikan berkat untuk kota dan untuk dunia.
Kabar duka itu dikonfirmasi oleh Dubes RI untuk Vatikan dan Dubes Vatikan untuk RI.
Tapi, belum banyak yang bisa disampaikan karena Dewan Para Kardinal baru akan bertemu untuk membicarakan hal-hal yang konkret besok pagi pukul 09.00 waktu Roma.
Kardinal Suharyo menegaskan, masa berkabung di Vatikan berlangsung selama sembilan hari, dan pemakaman baru akan dilaksanakan sesudah masa berkabung.
“Informasi yang disampaikan Duta besar Vatikan untuk Indonesia, masa berkabung di Vatikan sembilan hari. Jadi, sembilan hari ini sejak hari ini, baru akan dilaksanakan pemakaman,” ujarnya.
Lebih lanjut, Uskup Agung Jakarta mengungkapkan, proses pemilihan Paus yang baru atau Konklaf akan dilakukan 15 hari sesudah wafatnya Paus.
“Pemilihan Paus yang baru akan dilaksanakan 15 hari sejak Paus meninggal. Berapa lama konklaf itu akan berlangsung tergantung dari keadaan,” tegasnya.
Sekadar informasi, Paus Fransiskus wafat di Vatikan, pada usia 88 tahun. Pemilik nama asli Jorge Mario Bergoglio wafat sehari sesudah tampil di Saint Peter’s Square, pada momen Paskah.
Sebelumnya, Pemimpin Tertinggi Umat Katolik kelahiran Argentina itu sempat dirawat di rumah sakit selama lima pekan karena pneumonia. (rid/ipg)