Jumat, 7 Februari 2025

Pakar Nilai Pemeriksaan Kesehatan Gratis Perlu Mekanisme yang Jelas

Laporan oleh Billy Patoppoi
Bagikan
Petugas Puskesmas Karanganyar memeriksa kesehatan korban banjir yang mengungsi di posko darurat Kantor Desa Wonoketingal, Kecamatan Karanganyar, Kabupaten Demak, Jawa tengah, Selasa (20/2/2024). Foto: Antara Ilustrasi petugas puskesmas memeriksa kesehatan pasien. Foto: Antara

Prof. Tjandra Yoga Aditama Pakar kesehatan meminta kejelasan mekanisme atau manajemen dalam program Pemeriksaan Kesehatan Gratis (PKG) bagi masyarakat seperti dokumen yang diperlukan dan pengaturan giliran pemeriksaan.

“Perlu ada sistem manajemen yang baik tentang bagaimana warga masyarakat datang, dokumen apa yang perlu dibawa, bagaimana mengatur giliran datang dan diperiksa,” kata Prof Tjandra di Jakarta, Jumat (7/2/2025) dilansir Antara.

Direktur Penyakit Menular WHO Kantor Regional Asia Tenggara 2018-2020 itu juga menekankan perlunya kejelasan terkait mekanisme PKG, apabila masyarakat tak memiliki ponsel pintar (smartphone) dengan aplikasi yang diperlukan.

Hal lainnya yang juga menjadi sorotan Tjandra yakni jenis pemeriksaannya. Dia berpendapat bahwa harus ada keseragaman di berbagai wilayah mengenai cakupan pemeriksaan yang akan dilakukan.

“Apa saja cakupan pemeriksaan ini perlu diumumkan secara luas sejak sekarang, sehingga kita semua tahu apa yang akan diperiksa,” kata dia.

Selain itu, menurut Tjandra, Pemerintah perlu menyiapkan berbagai hal demi kelancaran program termasuk prasarana yang memadai untuk jenis pemeriksaan yang akan dilakukan.

Prasarana ini dapat meliputi mesin analisa laboratorium, reagen pemeriksaan darah, urine, dahak; pot penampungan feses (tinja), dahak dan lainnya.

“Belum lagi kalau ada pemeriksaan lain seperti radiologi dan lain-lain yang masuk dalam cakupan pemeriksaan kesehatan gratis program pemerintah ini,” ujar Tjandra.

Hal lainnya yakni kesiapan tenaga kesehatan di puskesmas dan luas ruang runggu di puskesmas.

Adapun program Pemeriksaan Kesehatan Gratis (PKG) akan resmi diadakan secara nasional pada 10 Februari 2025.

Program ini menyasar semua kelompok usia dengan total sekitar 280 juta penduduk yang diproyeksikan bisa menjadi penerima manfaat.

Sebagai program inisiasi, pada tahap awal program PKG ada sebanyak 10.000 puskesmas. (ant/kak/bil/iss)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Awan Lentikulari di Penanggungan Mojokerto

Evakuasi Babi yang Berada di Tol Waru

Pohon Tumbang di Jalan Khairil Anwar

Mobil Tabrak Dumptruk di Tol Kejapanan-Sidoarjo pada Senin Pagi

Surabaya
Jumat, 7 Februari 2025
30o
Kurs