
Tim SAR gabungan resmi menghentikan operasi pencarian terhadap Suraji (50 tahun), pemancing asal Dusun Watu Wadek, Desa Karangnongko, Kecamatan Kebonagung, Pacitan, yang diduga terseret ombak di kawasan Pantai Ngambur sepekan yang lalu.
Fitra A Chasanda Kepala Pos Basarnas Trenggalek, pada Minggu (20/4/2025), menyebut keputusan penghentian itu diambil setelah upaya pencarian selama tujuh hari tidak membuahkan hasil. “Hasilnya nihil. Operasi SAR kami tutup per hari ini,” kata Fitra, dilansir Antara.
Ia menjelaskan, selama sepekan tim gabungan telah melakukan penyisiran darat dan laut dengan melibatkan dua perahu milik Basarnas dan Polairud Polda Jatim.
Area pencarian mencakup radius hingga 30 nautical mile ke arah timur dan barat dari lokasi kejadian.
Menurut dia, keputusan penghentian operasi juga telah disampaikan dan diterima oleh pihak keluarga korban.
“Alhamdulillah tadi kami bersama seluruh unsur terlibat, termasuk pemerintah desa, telah memberikan pengertian kepada keluarga,” ujarnya.
Meski operasi resmi ditutup, Fitra memastikan unsur SAR di wilayah pesisir selatan tetap siaga apabila ditemukan tanda-tanda keberadaan korban.
“Pemantauan akan terus dilakukan. Jika ada informasi atau indikasi, kami siap kembali turun untuk proses evakuasi,” tegasnya.
Pihak Basarnas juga telah menginformasikan kejadian tersebut ke seluruh unsur SAR di sepanjang pesisir selatan Jawa, sebagai langkah antisipatif.
Suraji dilaporkan hilang pada, Sabtu (12/4/2025) malam, saat memancing bersama dua rekannya di Pantai Ngambur.
Ia tak merespons panggilan rekan-rekannya, hingga akhirnya dilaporkan hilang dan diduga terseret ombak.(ant/dra/bil/ham)