Jumat, 18 April 2025

Normalisasi Saluran Bendungan Boreng Dikebut untuk Irigasi 306 Hektare Sawah di Lumajang

Laporan oleh Wildan Pratama
Bagikan
Baju Trihaksoro Kepala Dinas PU SDA Provinsi Jatim bersama Khofifah Indar Parawansa Gubernur Jatim waktu Bendungan Boreng di Kelurahan Rogotrunan, Lumajang. Foto: Istimewa

Dinas Pekerjaan Umum Sumber Daya Air (PU SDA) Provinsi Jawa Timur (Jatim) akan mengebut pengerjaan normalisasi saluran Bendungan Bareng di Kelurahan Rogotrunan untuk irigasi area sawah seluas 306 hektare di Kabupaten Lumajang.

Untuk diketahui Bendungan Bareng baru itu diresmikan Khofifah Indar Parawansa Gubernur Jawa Timur pada 6 Maret 2025 lalu.

Saluran yang akan dilakukan normalisasi itu menghubungkan Bendungan Boreng dengan area persawahan yang ada di tiga desa, yaitu Desa Boreng, Desa Blukon dan Kelurahan Rogotrunan.

Pembersihan saluran sedang dikebut supaya bisa segera dimaksimalkan mengalirkan aliran air dari Bendungan Boreng ke persawahan masyarakat.

Baju Trihaksoro Kepala Dinas PU SDA Provinsi Jatim mengatakan, sesudah diresmikan Gubernur Jatim kemarin, terdapat masalah penyumbatan air di Bendungan Boreng yang menghubungkan tiga desa tersebut sehingga aliran air tidak maksimal.

“Sesuai dengan tujuan dibangunnya, Bendungan Boreng ini adalah upaya kita untuk mengembalikan pelayanan irigasi area persawahan seluas 306 hektar yang ada di tiga desa di Lumajang,” tegas Baju, Rabu (9/4/2025).

Untuk itu, Pemprov Jatim dan Pemkab Lumajang adalah melakukan normalisasi jaringan yang sudah tujuh tahun tidak memberikan pelayanan irigasi.

Baju menjelaskan, upaya normalisasi yang itu meliputi pembersihan tanaman dalam saluran sepanjang 1.500 meter. Kemudian melakukan rehabilitasi pasangan saluran yang rusak, bocor ataupun jebol sepanjang 1.350 meter.

“Karena sudah sekitar 7 tahun tidak teraliri air, maka saluran-saluran ke sawah itu terbengkalai, ada yang sudah sangat dangkal, ada yang penuh tanaman liar, dan ada yang rusak-rusak ataupun jebol. Maka hal itulah yang sedang kita perbaiki dan kita kebut pengerjaannya,” tuturnya.

Pengerjaan normalisasi saluran itu sudah dimulai pada 28 Maret 20205 dengan menerjunkan tim untuk melalukan survei penelusuran jaringan dan mengasesmen kondisi di lapangan.

Dia menyebut apabila semua saluran sudah bersihkan dan dinormalisasi, maka Bendungan Boreng mampu mengalirkan debit sebesar 1.476 liter per detik.

“Ini sangat cukup untuk mengairi sawah masyarakat, karena pada dasarnya kebutuhan untuk mengairi 306 ha sawah yang ada di sana hanya 550,8 liter per detik,” pungkas Baju.

Sebagai informasi, renovasi Bendungan Boreng dilakukan menggunakan dana APBD Provinsi Jawa Timur Tahun Anggaran 2024 senilai Rp13,1 miliar.

Tujuan renovasi DAM Boreng untuk memulihkan aliran air ke lahan pertanian di tiga desa. Sekaligus upaya memulihkan produktivitas pertanian dan mewujudkan ketahanan pangan di kawasan tersebut.

Sebab, sudah lebih dari 4 tahun petani tidak bisa bercocok tanam secara optimal. Penyebabnya, DAM Boreng jebol sehingga air dari Kali Asem yang merupakan sumber air daerah irigasi tidak bisa dibendung dan dialirkan melalui jaringan irigasi yang ada.(wld/bil/ham)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

BMW Tabrak Tiga Motor, Dua Tewas

Motor Tabrak Belakang Suroboyo Bus

Kebakaran Tempat Laundry di Simo Tambaan

Kecelakaan Mobil Listrik Masuk ke Sungai

Surabaya
Jumat, 18 April 2025
31o
Kurs