
Sebuah toko emas yang berlokasi di sebuah mal kawasan Surabaya Selatan, menjadi korban pencurian logam mulia Antam seberat 50 gram dengan modus penukaran barang asli dengan yang palsu.
Kejadian yang terjadi pada Minggu (16/3/2025) petang ini menyebabkan kerugian mencapai Rp85 juta.
Menurut keterangan pria berinisial DFO penjaga toko emas tersebut, terduga pelaku merupakan seorang pria yang menggunakan masker. Pelaku melancarkan aksinya dengan pura-pura menjadi pelanggan.
DFO bercerita, tertuga pelaku awalnya bertanya tentang logam mulia Antam dengan berat 50 gram dan 10 gram, seolah-olah berniat membeli.
“Ia tanya seperti pelanggan pada umumnya. Kemudian Ia seolah-olah telepon keluarga, berunding untuk beli yang 50 gram sebagai kado untuk orang tua,” ungkapnya ketika on air di Radio Suara Surabaya, Rabu (19/3/2025) siang.
Setelah itu, pelaku meminta untuk memindai barcode logam mulia tersebut guna memeriksa tahun produksi. Saat itulah logam mulia dilepas dari cover plastik bawaan toko.
Namun, dalam prosesnya, pelaku sengaja menjatuhkan logam mulia ke lantai. Diduga pada momen tersebut, pelaku menukar barang asli dengan yang palsu.
“Antam yang asli diselipkan di kaus kakinya,” ungkapnya.
Setelah menjatuhkan barang, pelaku masih bertahan di toko selama sekitar 10-15 menit. Saat itu, DFO meminta temannya untuk menggantikan melayani karena ia hendak berbuka puasa.
Transaksi akhirnya gagal, dan pelaku pun meninggalkan toko.
Barulah beberapa menit kemudian, temannya menyadari bahwa logam mulia yang ada telah ditukar dengan yang palsu.
“Ciri-ciri fisiknya memang hampir mirip. Tapi bagi orang yang sudah paham dengan logam mulia, pasti tahu perbedaannya,” jelasnya.
DFO sempat berusaha mengejar pelaku, namun upayanya tidak membuahkan hasil. Ia menyebut kejadian ini sudah dilaporkan ke kepolisian.
“Total kerugiannya kurang lebih Rp85 juta,” ungkapnya.
Dalam keterangan terbarunya pada Rabu (26/3/2025) hari ini, DFO memastikan sudah melaporkan perkara ini ke kepolisian. (saf/ipg)