Selasa, 29 April 2025

Model Kecurangan UTBK Semakin Canggih, Pencegahan dan Pengawasan Perlu Ditingkatkan

Laporan oleh Risky Pratama
Bagikan
Peserta mengerjakan UTBK SBT 2023. Nilai nilai UTBK 2023 bisa dilihat sampai akhir Juli 2023. Foto: pelajarinfo

Kecurangan dalam Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK) Seleksi Nasional Berdasarkan Tes (SNBT) saat ini terjadi dengan memanfaatkan kecanggihan teknologi.

Di salah satu tempat tes yang berada di Sumatera Utara, kecurangan siswa terungkap menggunakan kamera kecil yang ditaruh di behel gigi hingga kacamata.

Menanggapi kejadian tersebut, Bambang Setiadi Ketua Pusat UTBK Unair sekaligus Wakil Rektor bidang Akademik, Kemahasiswaan dan Alumni mengatakan, saat ini pencegahan serta pengawasan perlu ditingkatkan lagi untuk mengatasi kecurangan.

“Karena kecurangan dari waktu ke waktu selalu ada, tapi akselerasi dari kecurangan sekarang luar biasa. Curang dilakukan dengan berbagai cara, termasuk menggunakan teknologi,” katanya dalam Program Wawasan Radio Suara Surabaya, pada Selasa (29/4/2025).

SOP baku dalam pengawasan ujian, kata dia, juga harus selalu dievaluasi, agar kecurangan yang menggunakan perkembangan teknologi bisa diantisipasi.

“Jadi sebenarnya dari panitia sudah menyiapkan itu. Mestinya kecurangan itu bisa diatasi,” ucapnya.

Ia mengatakan bahwa saat ini, ketika muncul berita kecurangan, panitia UTBK SNBT juga langsung melakukan koordinasi secara nasional untuk evaluasi dan meingkatkan kewaspadaan.

“Jadi dari awal, mengikuti prosedur, dilakukan secara intens, tidak lengah,” tuturnya.

Pihaknya juga memastikan, tempat tes UTBK SNBT di tempat tugasnya juga dilakukan secara ketat. Yakni, pengawasan bukan hanya dilakukan ketika di dalam ruangan, tetapi juga di luar ruangan, seprti menggunakan metal detector dan CCTV.

Kerana ia mengatakan, kecurangan juga bisa terjadi melalui jaringan, yakni saling memberi informasi secara tersembunyi lewat teknologi.

“Kita juga punya trik-trik lain pengawasan, ketika ada gerakan aneh, bisa dipantau. Sehingga kita bisa memiliki bukti, tidak asal menegur,” ujarnya.

Jika dengan upaya tersebut kecurangan masih terjadi, ia menegaskan bahwa perlu tindakan lebih tegas untuk mengatasi masalah tersebut.

Dalam kesempatan itu, ia juga berharap kepada orang tua agar turut mencegah selaga bentuk kecurangan dalam ujian.

“Karena kadang ini bukan hanya siswanya, tapi juga orang tua yang mendukung. Sehingga, orang tua juga harus paham, agar tidak melakukan hal-hal itu,” katanya.

Bambang berpesan, kejujuran adalah yang utama. Mengusahakan lolos ke Prodi atau Perguruan Tinggi favorit itu bagus, tapi jika dibarengi dengan kecurangan tidak akan ada artinya.

“Pendidikan tingginya tidak akan berhasil. Kalaupun bisa, akan menghasilkan orang-orang curang baru,” ucapnya.

Terakhir, ia menekankan pentingnya belajar dan mempersiapkan diri untuk ujian dengan baik tanpa melanggar aturan.

“Berjuang dengan belajar yang baik, jujur, integritas, minta restu orang tua, itu akan lebih baik. Dan yang akan didapatkan juga akan bagus di kemudian hari,” pungkasnya.(ris/iss)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Avanza Terbalik Usai Tabrak 2 Mobil Parkir

Mobil Terbakar Habis di KM 750 Tol Sidoarjo arah Waru

Kecelakaan Dua Truk di KM 751.400 Tol Sidoarjo arah Waru

BMW Tabrak Tiga Motor, Dua Tewas

Surabaya
Selasa, 29 April 2025
33o
Kurs