Menu Makanan Bergizi Gratis (MBG) disebut bisa tetap memenuhi asupan gizi meski tanpa susu di dalamnya.
Hal itu seperti yang disampaikan oleh Fitri Hudayani dietesien Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM).
“Dalam memenuhi kebutuhan gizi dengan menggunakan bahan makanan yang bervariasi sangat memungkinkan (memenuhi gizi) meskipun tidak diberikan susu,” terang Fitri, melansir Antara, Selasa (7/1/2025).
Dalam menu MGB yang mulai dibagikan di sekolah-sekolah seluruh Indonesia sejak Senin (6/1/2025), terdapat varian menu nasi, telur dadar atau ayam goreng, dan lauk sayur berupa wortel dan brokoli.
Untuk memenuhi kebutuhan gizi harian lengkap anak, Fitri mengatakan jumlah yang dianjurkan adalah nasi 200 gram, telur 1 butir, wortel dan brokoli sebanyak 100 gram dan juga minyak untuk mengolah yang dapat memenuhi kebutuhan energi sebanyak 575 Kkal (35 persen) dengan protein sebanyak 16 gram.
Dari jumlah ini, Fitri mengatakan seharusnya menu ini sudah memenuhi 30-35 persen kalori yang sesuai yang dapat melengkapi kebutuhan gizi harian anak untuk usia 7-9 tahun, dengan kebutuhan 1650 kilo kalori dalam sehari.
“Protein 40 gram, lemak 55 gram, dan karbohidrat 250 gram, untuk kebutuhan kalsium 1000mg per hari dapat dipenuhi salah satunya melalui makanan siang dengan komposisi gizi yang lengkap dapat memenuhi 30-35 persen kebutuhan sehari,” ungkapnya.
Sementara susu yang merupakan sumber energi, protein, lemak, dan kalsium bisa didapat dari bahan makanan lain seperti ikan, telur, sayuran, dan kacang-kacangan.
Fitra mengatakan untuk memenuhi kebutuhan gizi anak maka penyelenggara bisa dengan menetapkan standar bahan makanan untuk siklus menunya sehingga jumlah nilai gizi yang diberikan dapat dijamin terstandar.
Selain itu semakin meningkatnya usia anak maka akan ada penambahan kebutuhan kalori, maka itu jumlah porsi harus disesuaikan antara anak PAUD, SD, SMP dan SMA. (ant/kir/ham)