Park Sang-woo Menteri Pertanahan, Infrastruktur dan Transportasi Korea Selatan menyatakan niatnya untuk mengundurkan diri terkait kecelakaan pesawat Jeju Air yang menewaskan 179 orang.
“Sebagai menteri departemen utama yang mengawasi keselamatan penerbangan, saya merasakan kesedihan yang mendalam dan menyampaikan permintaan maaf yang sebesar-besarnya terkait tragedi pesawat Jeju Air,” kata Park dilansir dari The Korea Herald, Selasa (7/1/2025).
“Saya berpikir untuk mengambil tindakan yang tepat sebagai pejabat yang bertanggung jawab dan membahas waktu dan metode yang tepat untuk (melaksanakan tindakan tersebut).”
Ketika ditanya tentang “tindakan yang tepat,” Park menjawab, “(Maksud saya) mengajukan pengunduran diri saya setelah menangani krisis saat ini dan ketika situasi politik yang sedang berlangsung (stabil).”
Sebelumnya, kecelakaan pesawat di Bandara Internasional Muan pada Minggu (29/12/2024) pagi. Penerbangan Jeju Air 7C2216 yang membawa 181 penumpang dan awak, melampaui landasan pacu, bertabrakan dengan pagar pembatas, dan terbakar.
Pesawat Jeju Air tersebut berangkat dari Bangkok pada pukul 01.30 pagi waktu setempat, dan dijadwalkan mendarat di Muan pada pukul 08.30 pagi.
Selama upaya pendaratan pertamanya di landasan pacu nomor satu, pesawat gagal mendarat dan melakukan go-around, manuver penerbangan di mana pilot memilih untuk membatalkan pendaratan dan kembali ke udara untuk terbang berputar dan mencoba lagi.
Pada percobaan kedua, roda pendaratan tidak berfungsi dengan baik, yang menyebabkan pendaratan darurat di dekat ujung landasan, menurut pihak berwenang.
Diduga karena tidak dapat mengurangi kecepatan sepenuhnya, pesawat menabrak pagar pembatas bandara dengan cepat, mengakibatkan kehancuran dan kebakaran seketika, menurut pihak berwenang. (saf/ipg)