Senin, 31 Maret 2025

Mensos: Tidak Ada Tambahan Bansos Selama Bulan Ramadan

Laporan oleh Risky Pratama
Bagikan
Saifullah Yusuf Menteri Sosial RI. Foto: Kemensos RI

Saifullah Yusuf atau yang biasa disapa Gus Ipul Menteri Sosial (Mensos) mengatakan, tidak ada penambahan bantuan sosial (bansos) selama bulan ramadan 1446 Hijriyah, karena sudah diberikan sesuai data sebelumnya untuk tiga bulan pertama di tahun 2025.

“Tetap kita bansos untuk perlindungan sosial di tiga bulan pertama ini sudah salur ya, sudah 90 persen lebih. Nanti kita akan menyalurkan lagi pada 3 bulan ke depan,” katanya di Jakarta, saat dilansir dari Antara, pada Jumat (28/2/2025).

Gus Ipul mengatakan, bansos di triwulan kedua tahun 2025 akan disalurkan berdasarkan Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional (DTSEN).

“Mohon maklum jika ada keluarga penerima manfaat yang selama ini mendapatkan bantuan, kemudian tidak lagi mendapatkan bantuan. Kalau memang masih dirasa perlu mengoreksi, bisa melalui cek bansos atau jalur resmi RT/RW, maupun aplikasi cek bansos untuk usul sanggah,” tambahnya.

Jika ada sanggahan, kata dia, harus disertai dengan sejumlah bukti atau lampiran-lampiran.

Saat ini, lanjutnya, juga ada yang sedang diuji petik oleh Badan Pusat Statistik (BPS).

“Masih belum ada penambahan, nanti kita lihat. Belum bisa memastikan apakah ditambah atau seperti apa, tetapi ini sedang dalam proses, nanti tergantung pada data terakhir,” ucapnya.

Dalam kesempatan itu, ia mengarakan bahwa bansos yang disalurkan dari DTSEN akan melibatkan kolaborasi dengan filantropi.

“Jadi, kami kolaborasi di beberapa tempat. Misalnya di Indramayu, kerja sama dengan Baznas, kerja sama dengan salah satu yayasan, dengan pemerintah Kabupaten Indramayu. Kemudian di Serang kita bekerja sama pundi-pundi amal, stasiun televisi, kemudian ada juga dari Human Initiative,” paparnya.

Pihaknya saat ini, juga sedang memperkuat validitas DTSEN dengan melakukan tahapan uji petik atau ground checking untuk memastikan data penerima bantuan sosial dan program pemberdayaan masyarakat tepat sasaran.

Uji petik DTSEN tersebut akan melibatkan lebih dari 33 ribu pendamping Program Keluarga Harapan (PKH) di seluruh Indonesia. Dalam pelaksanaannya, Kemensos bekerja sama dengan BPS memberikan pelatihan kepada para pendamping dalam melakukan pengecekan dan pemutakhiran data di lapangan.(ant/ris/iss)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Motor Tabrak Belakang Suroboyo Bus

Kebakaran Tempat Laundry di Simo Tambaan

Kecelakaan Mobil Listrik Masuk ke Sungai

Awan Lentikulari di Penanggungan Mojokerto

Surabaya
Senin, 31 Maret 2025
26o
Kurs