![](https://www.suarasurabaya.net/wp-content/uploads/2025/02/Mensos-e1738594942611-170x110.webp)
Saifullah Yusuf Menteri Sosial (Mensos) memastikan pemotongan anggaran di Kemensos berdasarkan Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 1 Tahun 2025 tentang Efisiensi Belanja dan Pelaksanaan APBN dan APBD tahun anggaran 2025, tidak berdampak pada Bantuan Sosial (Bansos).
“Tidak ada masalah, kalau penyaluran bansos dan segala macam sekarang sudah disalurkan, sudah proses penyaluran,” katanya saat menghadiri Forum Rektor Indonesia (FRI) di Graha Universitas Negeri Surabaya (Unesa), Senin (10/2/2025).
Bahkan, jika ke depan butuh penambahan bansos untuk masyarakat, ia menyatakan bahwa Prabowo Subianto Presiden siap untuk menambah bansos.
“Kalau memang diperlukan, Presiden akan nambah, itu arahan presiden,” ucapnya.
Saat ini, pihaknya juga sedang menyelesaikan pendataan untuk masyarakat yang membutuhkan bansos. Ia memastikan, pendataan itu akan terus dilakukan pembaruan untuk menyesuaikan kondisi di lapangan.
“Sekarang sudah dalam proses untuk menuntaskan data, itu dulu sekarang. Nanti kalau datanya sudah selesai, artinya lebih sesuai dengan kenyataan, setiap tiga bulan kita update,” jelasnya.
Dengan langkah tersebut, ia mengingatkan masyarakat bahwa data-data penerima bansos bisa saja berubah seiring dengan berjalannya waktu, sesuai kondisi.
“Jadi mohon maklum ya, nanti di triwulan pertama ini dapat, bisa jadi di triwulan kedua tidak dapat. Karena kita terus melakukan pemutakhiran data, jadi yang eror-eror itu kita atasi, jadi sasarannya itu cepat,” ucapnya.
Seperti diketahui, Kemensos merupakan salah satu menteri yang akan terdampak pemotongan anggaran untuk efisiensi.
Rencananya, total ada 10 Kementerian yang akan dipangkas anggarannya, yakni selain Kemensos, ada Kemenko PMK, Kemdikdasmen, Kemendiktisaintek, Kemenkeu, Kementerian ATR/BPN, Kementerian PU, Kemenpora, Kemendagri, Kemenag, hingga Komdigi. (ris/bil/ipg)