Jumat, 10 Januari 2025

Menhut: Pemanfaatan Hutan Cadangan Pangan Bisa Dukung RI Swasembada Beras

Laporan oleh Billy Patoppoi
Bagikan
Sakti Wahyu Trenggono Menteri KKP (kiri) bersama Raja Juli Antoni Menteri Kehutanan (Kanan) saat melakukan peninjauan calon lokasi revitalisasi tambak idle di Karawang, Jawa Barat, Kamis (9/1/2025). foto: Antara

Raja Juli Antoni, Menteri Kehutanan (Menhut) menyatakan pemanfaatan hutan sebagai kawasan cadangan pangan, energi, dan air, bisa membantu Indonesia terbebas dari impor beras, sehingga mewujudkan swasembada pangan dalam Astacita Prabowo Subianto Presiden.

Menurut Menhut, apabila merujuk pada data impor beras Indonesia pada tahun 2023 yang sebanyak 3,5 juta ton, dan kalau dibandingkan dengan lahan potensial 1,1 juta dari total 20,6 juta hektare hutan cadangan pangan, pihaknya menyakini pemanfaatan lahan tersebut bisa menutup kebutuhan konsumsi nasional.

“Bibit-bibit terakhir yang ditemukan di Unsoed (Universitas Jenderal Soedirman) itu bisa memproduksi 3,5 ton per hektare. Artinya apa? Kalau kita tanam satu juta hektare, bekerja sama dengan Kementerian Pertanian, maka kita tidak perlu impor lagi,” katanya di Karawang, Jawa Barat, Kamis (9/1/2025).

Ia mengatakan pemanfaatan lahan untuk cadangan pangan tersebut dilakukan dengan sistem tumpang sari menggunakan padi gogo, sehingga tidak membuat adanya deforestasi.

“Jadi 20,6 juta itu bukan membabat hutan, bukan melakukan deforestasi, tapi memaksimalkan fungsi hutan,” ujarnya.

Sebelumnya, Raja Juli Antoni Menhut menjelaskan pemanfaatan hutan sebagai kawasan cadangan pangan, energi, dan air, bukan merupakan deforestasi, namun justru dalam rangka mendukung swasembada pangan dengan tetap menjaga keberlanjutan dan kelestarian hutan.

“Idenya bukan deforestasi, tapi justru menjaga hutan, yang secara bersamaan swasembadanya berjalan,” ujar Menhut dalam keterangan resmi yang diterima di Jakarta, Rabu (9/1/2025).

Ia mencontohkan ada lahan yang bisa ditanami padi gogo sehingga bisa mendukung dan merealisasikan swasembada pangan.

“Contoh padi gogo, 1,1 juta hektare lahan berpotensi di tanam padi gogo. Kalau tanam 1 juta bisa menghasilkan hingga 3,5 juta ton beras per tahun,” sambungnya (ant/kev/bil/faz).

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Awan Lentikulari di Penanggungan Mojokerto

Evakuasi Babi yang Berada di Tol Waru

Pohon Tumbang di Jalan Khairil Anwar

Mobil Tabrak Dumptruk di Tol Kejapanan-Sidoarjo pada Senin Pagi

Surabaya
Jumat, 10 Januari 2025
25o
Kurs