Selasa, 14 Januari 2025

Mendikdasmen Sebut Keputusan Libur Ramadan Dibahas dengan Kemendag dan Kemendagri

Laporan oleh Muhammad Syafaruddin
Bagikan
Abdul Mu'ti Mendikdasmen saat memberikan keterangan di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Selasa (26/11/2024). Foto: Biro Pers Setpres

Abdul Mu’ti Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) menyampaikan, keputusan mengenai libur sekolah saat Ramadan akan segera dibahas oleh Kemendikdasmen bersama Kementerian Agama (Kemenag) dan Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri).

“Keputusannya bagaimana nanti menunggu setelah kami ada rapat gabungan bersama dengan Kementerian Agama dan Kementerian Dalam Negeri yang dikoordinasikan oleh Pak Menko PMK,” kata Mu’ti dilansir dari Antara pada Senin (13/1/2025).

Ia mengatakan, pembahasan yang dilakukan oleh lintas kementerian, terutama Kemenag itu bernilai penting agar tidak ada perbedaan libur sekolah saat Ramadan di antara sekolah dan madrasah.

Ia menyampaikan bahwa keputusan tersebut akan mempertimbangkan aspirasi masyarakat. Berdasarkan pemantauannya, Mu’ti mengatakan ada sejumlah usulan dari masyarakat terkait libur sekolah saat Ramadan.

Pertama, ada masyarakat yang mengusulkan libur sekolah penuh selama Ramadan. Lalu, kegiatan anak-anak selama libur akan diisi dengan kegiatan-kegiatan keagamaan yang diselenggarakan di masyarakat.

“Yang kedua, itu paro-paro (setengah-setengah). Artinya, ada sebagian. Biasanya, kalau yang berlaku sekarang, awal Ramadan itu libur, jadi misalnya tiga hari atau dua hari menjelang Ramadan sampai misalnya empat hari atau lima hari Ramadan pertama libur. Kemudian, habis itu masuk seperti biasa. Kemudian nanti biasanya menjelang Idulfitri juga libur,” jelasnya.

Terakhir, ada pula usulan agar tidak ada libur selama Ramadan. Pada intinya, kata Mu’ti, semua usulan itu akan dipertimbangkan dalam rapat lintas kementerian itu.

“Intinya, semua itu adalah usulan-usulan yang ada di masyarakat, yang kami tentu memantau usulan-usulan itu sebagai bagian dari aspirasi publik, yang dalam konteks demokrasi itu sehat karena ada partisipasi masyarakat dalam pengambil kebijakan publik,” jabarnya. (ant/saf/ipg)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Awan Lentikulari di Penanggungan Mojokerto

Evakuasi Babi yang Berada di Tol Waru

Pohon Tumbang di Jalan Khairil Anwar

Mobil Tabrak Dumptruk di Tol Kejapanan-Sidoarjo pada Senin Pagi

Surabaya
Selasa, 14 Januari 2025
26o
Kurs