![](https://www.suarasurabaya.net/wp-content/uploads/2024/05/Emmanuel-Macron-Prancis-170x110.jpg)
Sebuah survei baru-baru ini menunjukan bahwa 64 persen warga Amerika menentang usulan Donald Trump Presiden agar AS mengambil alih atau menguasai Jalur Gaza dan mengubahnya menjadi Riviera of the Middle East.
Melansir Antara, Kamis (13/2/2025), sebagian besar responden survei jajak pendapat yang dirilis firma Data for Progres itu menyatakan penolakan keras, dengan 47 persen mengatakan mereka sangat menentang rencana tersebut dan 17 persen mengatakan mereka agak menentangnya.
Di antara pemilih Demokrat, 85 persen menentang gagasan tersebut, sementara 43 persen dari Partai Republik menentangnya. Sementara itu, 46 persen responden dari Partai Republik mendukung usulan tersebut.
Jajak pendapat yang melibatkan 1.200 responden di seluruh AS itu menguraikan bahwa rencana tersebut akan melibatkan pemindahan paksa sekitar 1,8 juta warga Palestina yang saat ini tinggal di Gaza ke negara-negara tetangga.
“Mayoritas pemilih menentang AS mengambil alih kendali atas Gaza dan menggusur penduduk Palestina,” kata Data for Progress dalam temuannya.
Usulan Trump untuk memindahkan paksa warga Palestina, yang telah ditolak secara luas oleh warga Palestina dan dunia Arab dan Muslim yang lebih luas, muncul di tengah perjanjian gencatan senjata yang mulai berlaku di Gaza pada 19 Januari.
Gencatan tersebut menghentikan serangan Israel selama 15 bulan, yang telah menewaskan lebih dari 48.200 orang dan menghancurkan daerah kantong itu.
Israel telah memberlakukan blokade terhadap Gaza selama bertahun-tahun, yang secara efektif mengubahnya menjadi penjara terbuka terbesar di dunia.
Hampir 2 juta dari 2,3 juta penduduk Gaza telah mengungsi secara paksa sejak dimulainya perang, yang terjadi setelah serangan oleh kelompok pejuang Palestina Hamas pada 7 Oktober 2023, sementara mereka juga menghadapi kekurangan makanan, air, dan obat-obatan. (ant/bil/ham)