Jumat, 21 Februari 2025

Masyarakat Jatim Kedua Terbanyak Setelah Jakarta yang Jalankan Hidup Sehat Berbasis Nabati

Laporan oleh Meilita Elaine
Bagikan
Dr. Susianto President World Vegan Organization (WVO) sekaligus Vegan Society of Indonesia (VSI) dan Lewis Kosasih Ketua Panitia Vegan Festival yang ke-13 tahun 2025, Kamis (20/2/2025). Foto: Meilita Elaine suarasurabaya.net

Jawa Timur (Jatim) jadi provinsi kedua setelah DKI Jakarta yang masyarakatnya mulai menjalankan tren hidup sehat berbasis nabati.

Menurut Dr. Susianto President World Vegan Organization (WVO) sekaligus Vegan Society of Indonesia (VSI), dari tiga juta orang di Indonesia, Jakarta berkontribusi 10 persen, sedangkan Jatim lima persen. Usia paling banyak yang mengonsumsi vegan sejauh ini paruh baya, karena alasan kesehatan.

“Kalau anak muda lebih karena aspek lingkungan, jadi mereka mau ada satu istilah baru namanya eat clean dan eat green,” katanya usai talkshow kesehatan di pembukaan Vegan Festival di Grand City Surabaya, Kamis (20/2/2025) malam.

Vegan lebih rendah risiko terkena penyakit degeneratif seperti jatung, stroke, hipertensi, dan lainnya dibanding vegetarian dan yang masih mengonsumsi hewani.

Selain alasan kesehatan fisik, faktor lain perubahan pola hidup menjadi vegan atau mengonsumsi nabati, karena memilih untuk lebih sehat mental.

“Pola makan berbasis hewan ternyata lebih berisiko untuk stres termasuk depresi. Ada banyak penelitiannya. Beberapa jenis pola makan yang dari Nabati contoh Chamomile terbukti secara ilmiah bisa membuat kita nurunin depresi,” bebernya lagi.

Di sisi lain, beberapa bahan nabati punya kandungan gizi lebih unggul dari produk hewani tapi dengan harga terjangkau.

“Satu kilo daging bisa Rp100 ribu, Tempe cuma Rp10 ribu. Protein tempe sama 18 persen dengan daging. Tapi besi tempe 10 kali di atas daging kambing. Tujuh kali di atas daging ayam, empat kali di atas daging sapi,” jelasnya lagi.

Lewis Kosasih Ketua Panitia Vegan Festival yang ke-13 tahun 2025 menyebut banyaknya masyarakat yang menjalankan pola hidup sehat berbasis nabati, salah satu yang membuat Vegan Festival kembali digelar di Surabaya.

“Ada 100 stan yang bergabung semuanya produk bahan nabati tidak ada hewani, termasuk telur dan susu,” tegasnya. (lta/bil/ham)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Kecelakaan Mobil Listrik Masuk ke Sungai

Awan Lentikulari di Penanggungan Mojokerto

Evakuasi Babi yang Berada di Tol Waru

Pohon Tumbang di Jalan Khairil Anwar

Surabaya
Jumat, 21 Februari 2025
26o
Kurs