
Massa aksi mengancam akan mengirim gelombang protes yang lebih besar apabila UU TNI yang telah disahkan pada Kamis (20/3/2025) lalu, tidak dicabut.
“Faktor bulan puasa juga, massa yang hadir tidak sebanyak biasanya,” kata salah satu orator aksi.
“Apabila UU TNI tidak dicabut, kami akan kirim massa yang jauh lebih banyak untuk menuntut pencabutan UU TNI itu,” imbuhnya di depan Gedung Negara Grahadi pada Senin (24/3/2025) sore.
Berdasarkan pantauan suarasurabaya.net, hingga Senin pukul 16.00 WIB, massa yang ikut dalam aksi penolakan UU TNI mencapai ribuan hingga padati depan Gedung Negara Grahadi.
Hingga saat ini massa aksi masih melangsungkan orasi dengan silih berganti. Sementara itu akses Jalan Gubernur Suryo dialihkan ke belakang Jalan Taman Apsari.
Diberitakan sebelumnya, Andy Irfan Sekretaris Jenderal Federasi Komisi untuk Orang Hilang dan Tindak Kekerasan (KontraS) mengungkapkan, aksi ini diikuti sejumlah elemen yang tergabung dalam Front Anti Militerisme (FAM).
FAM menilai UU TNI dapat mengembalikan dwifungsi militer dan mengancam supremasi sipil. Untuk itu elemen massa menggelar aksi di depan Grahadi. (nis/saf/ipg)