Seluruh awak dan penumpang American Airlines dikhawatirkan meninggal usai pesawat jet itu bertabrakan dengan helikopter Black Hawk milik Angkatan Darat AS dan jatuh ke Sungai Potomac, dekat Bandara Nasional Reagan Washington, Rabu (29/1/2025) malam waktu setempat.
“Pada saat ini, kami tidak percaya ada (korban) yang selamat,” kata John Donnelly Kepala Pemadam Kebakaran Distrik Columbia, pada konferensi pers di bandara tersebut, Kamis (30/1/2025) yang dilansir Reuters.
Donnelly mengatakan, sejauh ini, 28 jenazah telah ditemukan di sungai tersebut, menjadikannya bencana udara paling mematikan di AS dalam satu dekade terakhir.
“Kami akan terus berusaha menemukan semua korban dan mempertemukan mereka dengan keluarga mereka,” ujarnya.
American Airlines mengonfirmasi bahwa ada 60 penumpang dan empat awak di dalam pesawat. Sementara helikopter yang sedang latihan itu membawa tiga tentara, menurut seorang pejabat AS.
Adapun penumpang pesawat itu termasuk rombongan pemenang kejuaraan ice skating di Wichita, Kansas yang terdiri dari para atlet, keluarga, termasuk pelatihnya. Selain itu, mantan juara dunia ice skating asal Rusia yakni Yevgenia Shishkova dan Vadim Naumov juga dikabarkan ada di dalam pesawat tersebut.
Di sisi lain, tim penyelam dilaporkan telah menemukan salah satu dari dua “kotak hitam” dari pesawat tersebut.
Kecelakaan terjadi saat pesawat yang terbang dari Wichita hendak mendarat di Reagan. Radio komunikasi antara menara lalu lintas udara dan helikopter Black Hawk menunjukkan bahwa kru helikopter mengetahui adanya pesawat di sekitarnya.
Sean Duffy Menteri Transportasi AS, mengatakan bahwa kedua pesawat tersebut terbang dengan pola penerbangan normal. “Ini bukan sesuatu yang tidak biasa,” katanya. (bil/ham)