![](https://www.suarasurabaya.net/wp-content/uploads/2025/02/WhatsApp-Image-2025-02-10-at-20.42.23-scaled-e1739195435379-170x110.jpeg)
Sebuah kapal nelayan yang mengangkut 14 awak termasuk Warga Negara Indonesia (WNI), dilaporkan tenggelam di perairan lepas pantai selatan Korea Selatan pada Minggu (9/2/2025) dini hari.
Dilansir dari Yonhap pada Minggu malam WIB, insiden ini menewaskan empat orang dan lima lainnya hilang. Pada saat ini upaya penyelamatan sedang dilakukan.
Penjaga Pantai mengatakan telah menemukan kapal seberat 139 ton itu di kedalaman sekitar 80 meter di bawah laut sekitar 17 kilometer timur Pulau Habaek.
Delapan warga Korea Selatan, tiga warga Vietnam, dan tiga orang WNI dilaporkan berada di atas kapal tersebut.
Pihak berwenang awalnya menyelamatkan delapan awak kapal. Lima di antaranya ditemukan di atas sekoci penyelamat dan sisanya hanyut di perairan yang sangat dingin. Hanya saja, empat di antaranya, termasuk kapten kapal, kemudian dinyatakan meninggal.
Ada dua WNI yang berhasil diselamatkan dan telah dipindahkan ke kantor Penjaga Pantai di Yeosu untuk diwawancarai tentang kecelakaan tersebut. Sementara warga negara Vietnam yang selamat, dirawat di rumah sakit terdekat setelah menunjukkan tanda-tanda hipotermia.
Penjaga Pantai mengatakan, kapal tersebut tampaknya terbalik setelah miring ke sisi kiri berdasarkan pernyataan dari awak kapal Vietnam yang diselamatkan. “Kecuali tiga orang di dalam kapal, sebelas awak kapal lainnya melompat ke laut,” katanya dalam sebuah pengarahan.
Meskipun kondisi cuaca buruk, Penjaga Pantai menganggap tidak biasa bagi kapal dengan berat lebih dari 100 ton untuk terbalik di ombak setinggi 2,5 meter pada saat itu, dan sedang menyelidiki penyebab pasti insiden tersebut.
Kapal nelayan tersebut merupakan bagian dari kelompok empat kapal nelayan lainnya, tetapi dilaporkan tidak mengirimkan sinyal bahaya. Sehingga Penjaga Pantai menduga tenggelamnya kapal tersebut terjadi secara tidak terduga.
Kapal tersebut berangkat dari pelabuhan Gamcheon di Busan pada Sabtu (9/2/2025) untuk menangkap ikan di perairan dekat Heuksan, Provinsi Jeolla Selatan. (saf/ham)