Para penyelidik sedang bersiap menyelesaikan proses penyusunan transkrip dari perekam suara kokpit yang ditemukan di reruntuhan pesawat Jeju Air, yang jatuh di landasan pacu Bandar Udara Internasional Muan, Korea Selatan, pada 29 Desember 2024, menurut pernyataan kementerian transportasi pada Sabtu (4/1/2025).
Badan Investigasi Kecelakaan Penerbangan dan Kereta Api, yang berada di bawah Kementerian Pertanahan, Infrastruktur, dan Transportasi Korea Selatan, diperkirakan akan menyelesaikan transkrip lengkap dari perekam suara kokpit (CVR) pada hari yang sama.
Penyusunan transkrip CVR ini merupakan bagian dari penyelidikan kecelakaan tragis yang menewaskan 179 dari 181 penumpang dan awak pesawat tersebut.
Meskipun rekaman CVR diperkirakan dapat memberikan petunjuk terkait detik-detik terakhir sebelum kecelakaan, kementerian menyatakan bahwa isi rekaman tersebut tidak akan diumumkan ke publik hingga penyelidikan selesai.
Perekam data penerbangan, atau FDR, sedang dalam proses persiapan pengiriman ke Amerika Serikat untuk dianalisis, kata kementerian perhubungan.
Pesawat Jeju Air yang terbang dari Bangkok ke Muan mendarat darurat setelah panggilan mayday sebelum menabrak penghalang beton di ujung landasan pacu bandara dan terbakar.
Pejabat Korsel dan AS, termasuk produsen pesawat Boeing, telah berupaya mencari penyebab kecelakaan tersebut.
Beberapa pihak menduga kecelakaan itu disebabkan oleh tabrakan burung, roda pendaratan yang rusak, dan penghalang beton. (ant/vin/iss)