
Khofifah Indar Parawansa Gubernur Jawa Timur sukses memimpin misi dagang dan investasi perdana antara Provinsi Jawa Timur dengan Maluku Utara.
Kegiatan misi dagang dan investasi antara dua provinsi ini mencatatkan total transaksi final senilai Rp 568,042 miliar.
“Alhamdulillah, transaksi mencapai Rp 568,042 miliar dengan rincian Jatim membeli Rp296,368 miliar dan menjual Rp271,674 miliar. Semoga hasil ini terus menumbuhkan perekonomian bagi kedua provinsi,” kata Khofifah dalam keterangannya, Kamis (13/3/2025).
Khofifah mengatakan, Misi Dagang di Maluku Utara dihadiri 155 pelaku usaha dari kedua provinsi. Sejumlah komoditi dari Jawa Timur dan Maluku Utara yang ditransaksikan berupa produk hasil pertanian, perkebunan, peternakan, perikanan dan aneka UMKM.
Dari hasil transaksi, Jatim menjual produk perikanan, rokok, bahan material, ayam frozen, minyak goreng, tepung, kedelai, benih tanaman holtikultura, beras, dan telur.
Sebaliknya Jatim membeli ikan tenggiri dan ikan layur beku, buah pala, rumput laut, Arang tempurung kelapa, cumi-cumi, dan udang vaname.
Khofifah mengatakan, pelaksanaan misi dagang Provinsi Jawa Timur merupakan upaya fasilitasi untuk mempertemukan para pelaku usaha dari Jawa Timur dan Provinsi Malut.
Tujuannya untuk menyebarluaskan potensi produk industri, perdagangan, perikanan, agribisnis dan peluang investasi lainnya secara terintegrasi dalam rangka memenuhi substitusi impor bahan baku dan kebutuhan lainnya.
“Misi dagang tahun ini, kerja sama yang terjalin semakin diperkuat, meningkatkan volume perdagangan dan memperkuat jaringan bisnis sehingga membuka peluang baru yang lebih luas bagi dunia usaha serta investasi di Jawa Timur dan Maluku Utara,” ungkapnya.
Khofifah menyatakan nilai perdagangan kedua provinsi bisa ditingkatkan karena masih banyak potensi di beberapa sektor yang bisa dipelajari di Jawa Timur kemudian dipraktekkan Provinsi Maluku Utara.
Contohnya seperti sektor agro, yakni budidaya beragam buah secara organik sehingga dimungkinkan budidaya dilakukan secara masif oleh masyarakat Maluku Utara.
“Rasanya Jatim akan bersukacita memberikan preferensi budidaya beragama buah,” ucapnya.
Sementara itu, Sherly Tjoanda Laos Gubernur Maluku Utara bilang, kegiatan misi dagang ini merupakan kolaborasi antar daerah untuk mendorong perkembangan di sektor ekonomi.
Nantinya, sesudah misi dagang dan investasi ini, Sherly berencana membawa sejumlah OPD / lembaga di Malut untuk belajar ke Jawa Timur.
“Ini dampak nyata kerjasama dan sinergi ekonomi yang menguntungkan rakyat,” tuturnya. (wld/kir/ham)