Alejandro Mayorkas Menteri Keamanan Dalam Negeri Amerika Serikat (AS) pada, Minggu (5/1/2025), menyebut Negeri Paman SAM telah menghadapi peningkatan signifikan ekstremisme kekerasan dan ancaman terorisme lokal selama 10 tahun terakhir.
“Kita tidak hanya menghadapi ancaman terorisme asing terus-menerus – yang, tentu saja, menjadi alasan pembentukan Departemen Keamanan Dalam Negeri – tetapi juga ancaman dari negara-negara lawan, dan selama 10 tahun terakhir,” kata Mayorkas dalam sebuah wawancara yang dikutip Antara dari ABC News, Senin (6/1/2025).
“Kita telah melihat peningkatan signifikan dalam apa yang kita sebut sebagai ekstremisme kekerasan lokal,” lanjut Mayorkas.
Menurut dia, AS saat ini menghadapi lanskap ancaman yang sangat sulit, yang berarti tidak hanya pejabat federal dan lokal, tetapi juga seluruh warga negara perlu menyadari hal tersebut dan mengambil langkah pencegahan guna mencegah kekerasan.
Sebelumnya pada dini hari 1 Januari, sebuah truk dengan sengaja menabrak kerumunan orang yang sedang merayakan Tahun Baru di New Orleans, AS, sehingga menewaskan 14 orang.
Pengemudi truk tersebut, yang kemudian diidentifikasi sebagai Shamsud-Din Jabbar, seorang veteran Angkatan Darat AS berusia 42 tahun asal Texas, tewas dalam baku tembak dengan polisi di tempat. FBI pun menemukan bendera kelompok teroris ISIS di bagian belakang kendaraannya.
Kemudian pada hari yang sama, sebuah Tesla Cybertruck meledak di dekat Trump International Hotel di Las Vegas, menewaskan pengemudinya dan melukai tujuh orang lainnya.
Pengemudi mobil tersebut, yang diduga sengaja meledakkannya, diidentifikasi sebagai Matthew Livelsberger, seorang mantan tentara Angkatan Darat AS berusia 37 tahun. (ant/nis/bil/ham)