
Kementerian Pertanian (Kementan) menggandeng Pos Indonesia (PosIND) untuk menggelar operasi pasar (OP) sebagai upaya menjamin kelancaran distribusi kebutuhan pokok, menjaga stabilitas harga, dan ketersediaan stok selama Bulan Ramadan 1446 Hijriah/2025 Masehi.
“Perintah Presiden jelas di fase Ramadan dan Lebaran ini, yakni kami akan melaksanakan operasi pasar. Kami akan mengintervensi pasar untuk bahan sembako, seperti gula, beras, minyak goreng, bawang putih, dan lainnya. Semua itu akan didistribusikan melalui cabang-cabang kantor pos di seluruh Indonesia,” ujar Sudaryono Wakil Menteri Pertanian (Wamentan), melansir Antara, Rabu (26/2/2026).
Menurut dia, operasi pasar itu bertujuan untuk menjamin harga sembako tetap terjangkau dan normal selama periode tersebut.
Sudaryono menjelaskan, pemerintah menunjuk Pos Indonesia sebagai lokasi penyelenggaraan operasi pasar di seluruh Indonesia karena memiliki jaringan logistik yang dapat mendukung distribusi bahan pangan secara merata.
Sesuai data, operasi pasar dimulai pada 24 Februari 2025 dan akan berlangsung hingga H-3 Idulfitri atau 29 Maret 2025.
Pada tahap awal, operasi pasar digelar di 325 titik gerai PT Pos Indonesia, dengan 215 titik di Pulau Jawa dan 110 titik di luar Pulau Jawa.
Kemudian, mulai 1 Maret 2025, cakupan operasi pasar akan diperluas ke 4.500 kantor pos di seluruh wilayah Indonesia.
Operasi pasar diprioritaskan untuk lima komoditas yaitu minyak goreng, bawang putih, gula, daging, dan beras SPHP.
Pasokan pangan berasal dari BUMN Pangan Perum Bulog, PT RNI, PTPN, PT Berdikari, dan PT PPI.
Dalam operasi pasar atau gerakan pangan murah besar-besaran itu, minyak goreng Minyak Kita dijual seharga Rp14.700 per liter, gula konsumsi Rp15.000 per kilogram, bawang putih Rp29.000 per kilogram, daging kerbau beku Rp75.000 per kilogram, dan beras medium Rp12.300 per kilogram.
Sementara, pantauan di pasaran, harga sejumlah komoditas sudah mulai mengalami kenaikan seperti telur ayam ras, gula pasir, maupun sejumlah bumbu dapur.
“Dengan OP serentak ini, Kami harapkan selama Ramadhan dan Lebaran, harga-harga semua bahan pokok pangan bisa stabil atau bahkan lebih murah dibandingkan tahun sebelumnya,” kata Wamentan.(ant/bel/kir/rid)