
Kantor Wilayah Kementerian Agama (Kanwil Kemenag) Jawa Timur (Jatim) memastikan persiapan pemberangkatan jemaah haji asal Jatim sudah matang.
Hal itu disampaikan oleh Mohammad As’adul Anam Kabid Haji Kanwil Kemenag Jatim, Kepala Bidang Haji Kanwil Kemenag Jatim saat mengunjungi Radio Suara Surabaya, Sabtu (26/4/2025) siang.
Adapun total jemaah haji dari Jatim yang akan berangkat tahun ini tercatat sebanyak 35.155 orang. Dari jumlah itu, pelunasan juga sudah melebihi 100 persen.
“Alhamdulillah, kemarin hari terakhir pelunasan dan alhamdulillah Jawa Timur itu sudah melebihi 100 persen. Artinya dari kuota 35.152, sekarang 35.155, karena ada tambahan tiga pindahan itu, itu sudah mencapai 104 persen,” kata Anam.
Ia mengaku bersyukur target pelunasan telah terlampaui. Selain itu, imbarkasi Surabaya juga sudah melakukan pengukuhan panitia penyelenggara ibadah haji serta uji coba makanan yang akan disajikan untuk jemaah selama penerbangan.
“Selama penerbangan hampir sembilan jam itu, jemaah mendapatkan dua kali makan berat dan satu kali snack. Kemarin itu ada rendang, kemudian juga ada semur, kemudian ada balado ikan, macam-macam,” ujarnya.
Anam menjelaskan, tema haji tahun ini tetap penghormatan terhadap jemaah lanjut usia. “Kita masih tetap menghormati lansia, mengutamakan itu, maka disana adalah aman-nyaman, mabrur sepanjang umur,” ungkap Anam.
Menjelang pemberangkatan, ia mengingatkan jemaah untuk meluruskan niat, menjaga kesehatan, dan mematuhi aturan petugas kesehatan.
“Manifestasi sebagai seorang hamba harus ditunjukkan di sana. Ini jangan sampai kemudahan niatnya tertercederai karena oh saya punya uang, oh saya punya ilmu, oh saya karena sehat, bukan itu. Tapi semata-mata adalah manifestasi atas kehambaan kita kepada Allah,” pesan Anam.
Diketahui, jemaah haji asal Jawa Timur akan mulai masuk Asrama Haji pada 1 Mei dan bertolak ke Tanah Suci pada 2 Mei 2025. Pada kesempatan itu, Anam juga mengingatkan jemaah agar segera melakukan vaksinasi sebelum keberangkatan.
“Kami mohon seluruh jemaah untuk kemudian Jawa Timur sebagai manajuran harus ada dua vaksin. Satu vaksin meningitis, yang kedua adalah vaksin polio,” pungkasnya. (bil/iss)