Investigasi awal terhadap kecelakaan maut pesawat Jeju Air di Bandara Internasional Muan pada 29 Desember 2024 mengungkap fakta baru. Pesawat Boeing 737-800 itu diperkirakan mengalami kerusakan mesin akibat tabrakan dengan kawanan burung sesaat sebelum jatuh.
Menurut Kementerian Transportasi Korea Selatan, pilot pesawat menerima peringatan dini dari menara pengawas tentang adanya aktivitas burung di sekitar landasan pacu.
Hanya selang beberapa detik setelah peringatan itu, pilot juga melaporkan melihat kawanan burung di bawah pesawat.
Dilansir dari Yonhap pada Sabtu (25/1/2025), rekaman kotak hitam yang berhasil dianalisis menunjukkan bahwa komunikasi antara pilot dan menara pengawas terputus tak lama setelah laporan tentang kawanan burung tersebut.
Hal ini mengindikasikan bahwa pesawat mungkin kehilangan tenaga dan mengalami kerusakan parah akibat benturan dengan burung.
Sisa-sisa burung ditemukan pada kedua mesin pesawat, mendukung hipotesis bahwa tabrakan dengan burung merupakan penyebab utama kecelakaan.
Analisis lebih lanjut terhadap bulu dan darah yang ditemukan di mesin pesawat dilakukan untuk mengidentifikasi jenis burung yang terlibat. (saf/faz)