Kasus-kasus infeksi saluran pernapasan meningkat di Kota Surabaya, dan kondisi ini diprediksi masih berlangsung sampai musim hujan selesai.
Nanik Sukristina Kepala Dinkes Kota Surabaya menyebut, keluhan Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA), influenza, juga sakit tenggorokan meningkat mulai akhir tahun 2024.
“Sebagian besar dipengaruhi oleh perubahan cuaca dan mobilitas masyarakat yang cenderung sangat tinggi di periode tersebut,” katanya, Sabtu (4/1/2025).
Tepatnya, kata Nanik, mulai November ketika musik pancaroba peralihan kemarau ke hujan. Ia memprediksi kondisi ini masih akan berlangsung sampai musim hujan selesai awal tahun ini.
“Risiko peningkatan terjadi pada dua bulan terakhir pada periode akhir tahun November dan Desember, seiring memasuki perubahan cuaca dari musim panas ke musim penghujan, sampai dengan peningkatan curah hujan di Bulan Desember dan awal tahun baru,” paparnya.
Kondisi ini menurutnya normal, terjadi hampir setiap momen Natal dan Tahun Baru (Nataru).
“Sehingga penting untuk memperhatikan kesehatan dengan cara menjaga kebersihan, mengonsumsi makanan bergizi, dan menghindari kerumunan jika memungkinkan,” imbuhnyaz
Faktornya selain cuaca, penurunan kekebalan tubuh, risiko penularan virus dengan meningkatkan aktivitas masyarakat dan suhu lebih lembap dari biasanya, dan lain-lain.
Untuk itu, ia minta masyarakat fokus meningkatkan daya tahan tubuh dan menerapkan pola hidup bersih serta sehat.
Kecuali suda bergejala beberapa hari, demam lebih dari 38 derajat celcius, batuk berdahak dua pekan lebih, sesak napas, nyeri dada, dan sakit kepala, maka harus periksa ke dokter.
“Jika gejala yang dirasakan semakin parah atau tidak kunjung membaik setelah beberapa hari, sebaiknya segera konsultasikan dengan dokter,” tandasnya. (lta/kev/bil/ipg)