Selasa, 8 April 2025

Kapolri Minta Maaf Terkait Dugaan Kekerasan Oknum Polisi Terhadap Pewarta Foto di Semarang

Laporan oleh Muhammad Syafaruddin
Bagikan
Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo Kapolri berinteraksi dengan penumpang di Stasiun Semarang Tawang, Sabtu (5/4/2025). Foto: Antara

Pewarta foto ANTARA berinisial MZ diduga menjadi korban kekerasan yang dilakukan oknum kepolisian. Hal ini terjadi ketika awak media meliput kunjungan Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo Kapolri di Stasiun Tawang, Semarang, Sabtu (6/4/2025).

Dilansir dari Antara pada Minggu (6/4/2025), Kapolri memberikan respons terkait insiden dugaan kekerasan yang dilakukan oknum polisi terhadap pewarta foto itu.

“Saya cek dulu, karena baru mendengar dari link berita. Namun kalau benar itu terjadi, saya sangat menyesalkan kejadian tersebut,” kata Kapolri.

Kapolri mengatakan, oknum terduga pelaku tersebut bukan ajudannya, namun perangkat pengamanan di lokasi.

Namun Listyo Sigit menegaskan, dirinya berkomitmen untuk segera menelusuri dan menindaklanjuti insiden tersebut sesuai aturan yang berlaku.

“Karena selama ini hubungan kami dengan teman-teman pers sangat dekat. Saya pribadi minta maaf atas insiden yang terjadi dan membuat tidak nyaman teman-teman media,” ujarnya.

Sementara itu, Perum Lembaga Kantor Berita Nasional (LKBN) ANTARA menyesalkan dan meminta Polri bertanggungjawab atas insiden tersebut.

“Insiden seperti ini kenapa harus terulang, sangat disesalkan. Teman-teman pers sedang menjalankan tugas untuk membantu memberitakan kegiatan Kapolri. Saya sangat yakin tidak ada itikad lain, selain menunaikan tugas, dan semestinya itikad ini bisa dipahami dan dihormati, sehingga tidak perlu ada tindakan kekerasan, atau ancaman verbal,” kata Irfan Junaidi Direktur Pemberitaan ANTARA.

Irfan juga mendesak Polri untuk bertanggungjawab dan memproses oknum yang terlibat dalam insiden tersebut sesuai dengan prosedur yang berlaku.

“ANTARA akan meminta Polri bertanggung jawab atas insiden tersebut. Oknum yang bersangkutan harus diproses sesuai prosedur secara transparan. Sekaligus, insiden ini juga harus menjadi bahan koreksi agar di masa mendatang tidak terulang,” ujarnya. (ant/saf/ham)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Motor Tabrak Belakang Suroboyo Bus

Kebakaran Tempat Laundry di Simo Tambaan

Kecelakaan Mobil Listrik Masuk ke Sungai

Awan Lentikulari di Penanggungan Mojokerto

Surabaya
Selasa, 8 April 2025
26o
Kurs