Selasa, 1 April 2025

Jumlah Korban Tewas Gempa Myanmar dan Thailand Lampaui 1.600 Orang

Laporan oleh Billy Patoppoi
Bagikan
Para biksu Buddha berjalan melewati bangunan yang runtuh di Naypyidaw, Myanmar, setelah gempa bumi dahsyat, 29 Maret 2025. Foto: Al Jazeera, AP News

Jumlah korban tewas akibat gempa dahsyat yang mengguncang Myanmar dan Thailand, Jumat (28/3/2025) lalu, telah melampaui 1.600 orang, menurut laporan dari pemerintah militer Myanmar.

Melansir Al Jazeera, Minggu (30/3/2025), pemerintah militer Myanmar mengonfirmasi bahwa 1.644 orang tewas, lebih dari 3.400 orang terluka, dan sedikitnya 139 orang masih hilang setelah gempa berkekuatan 7,7 skala Richter mengguncang negara tersebut.

Hingga saat ini, Tim penyelamat masih berusaha menggali reruntuhan bangunan dalam upaya mencari korban selamat. Kota Mandalay, yang merupakan kota terbesar kedua di Myanmar dan dekat dengan episentrum gempa, terkena dampak paling parah.

Sementara di ibu kota Naypyidaw, Myanmar, menurut laporan Al Jazeera banyak warga yang memilih tidur diluar bangunan, karena takut dengan adanya gempa susulan.

“Masih ada gempa susulan, beberapa di antaranya kami rasakan pagi ini. Gempa susulannya tidak terlalu besar, tetapi cukup membuat orang merasa tidak nyaman untuk kembali ke bangunan,” lapor Tony Cheng dari Al Jazeera di Naypyidaw.

Selain itu menurut Kantor PBB untuk Koordinasi Urusan Kemanusiaan (OCHA), operasi kemanusiaan di Myanmar sendiri sangat terhambat oleh rusaknya jalan dan infrastruktur.

Gempa tersebut menyebabkan kerusakan besar pada infrastruktur penting, termasuk jembatan dan jalan utama, sehingga menyulitkan tim bantuan untuk mencapai daerah terdampak.

“Kerusakan pada jalan tol Yangon-Naypidaw-Mandalay mengakibatkan gangguan layanan, dengan retakan dan distorsi permukaan yang memaksa bus jalan raya menghentikan operasinya,” kata OCHA dalam sebuah pernyataan.

Pemerintah Myanmar mencatat bahwa infrastruktur yang terkena dampak termasuk jalan, jembatan, dan bangunan, yang menyebabkan jatuhnya korban di kalangan warga sipil. Operasi pencarian dan penyelamatan masih berlangsung di daerah yang terkena dampak.

Untuk memfasilitasi upaya bantuan, Pemerintah Persatuan Nasional bayangan Myanmar mengumumkan gencatan senjata sepihak selama dua minggu, mulai Minggu di daerah-daerah yang terkena gempa.

Pasukan Pertahanan Rakyat (PDF), sayap bersenjatanya, akan bekerja sama dengan PBB dan organisasi non-pemerintah untuk memastikan keamanan dan pengadaan kamp penyelamatan serta medis sementara di wilayah yang dikuasainya.

Sementara itu, di Bangkok, Thailand, yang berjarak sekitar 1.000 km dari episentrum, sekitar 10 orang dilaporkan tewas. Gempa dangkal berkekuatan 7,7 skala Richter yang melanda Myanmar disusul gempa susulan berkekuatan 6,7 skala Richter itu menghancurkan bangunan dan merobohkan jembatan di sebagian besar wilayah Thailand.

Di Bangkok, tim penyelamat bekerja sepanjang malam untuk mencari pekerja yang terjebak setelah runtuhnya gedung pencakar langit 30 lantai yang sedang dibangun.

Chadchart Sittipunt Gubernur Bangkok, melaporkan bahwa 10 orang dipastikan tewas di kota tersebut, sebagian besar akibat runtuhnya gedung. Hingga 100 pekerja masih belum ditemukan di lokasi pembangunan dekat pasar Chatuchak yang populer.

“Kami melakukan yang terbaik dengan sumber daya yang kami miliki karena setiap kehidupan itu penting. Prioritas kami adalah bertindak secepat mungkin untuk menyelamatkan mereka semua,” kata Chadchart.

Menurut Imran Khan dari Al Jazeera, yang melaporkan dari lokasi runtuhnya gedung, gempa susulan masih terus terjadi. “Terjadi lebih dari 70 gempa susulan dalam 24 jam terakhir,” katanya.

Meskipun gempa tidak terlalu terasa di Bangkok, laporan tersebut membuat warga sangat khawatir. Pemerintah kota Bangkok berencana mengerahkan lebih dari 100 teknisi untuk memeriksa keselamatan gedung-gedung di seluruh kota setelah menerima lebih dari 2.000 laporan kerusakan. (bil/iss)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Motor Tabrak Belakang Suroboyo Bus

Kebakaran Tempat Laundry di Simo Tambaan

Kecelakaan Mobil Listrik Masuk ke Sungai

Awan Lentikulari di Penanggungan Mojokerto

Surabaya
Selasa, 1 April 2025
29o
Kurs