Menjelang Ramadan yang akan tiba sekitar sebulan lagi, Pemerintah Kota (pemkot) Surabaya memastikan kecukupan stok pangan.
Vykka Anggradevi Kusuma Kepala Bagian Perekonomian dan Sumber Daya Alam (BPSDA) Surabaya menyebut, stok bahan pangan yang ada cukup sampai April 2025.
Itu berdasarkan hasil monitoring dan evaluasi (monev) Indeks Kecukupan Pangan (IKP) di Kota Surabaya sampai Desember 2024.
“Dengan indeks sebesar 3,8 artinya kecukupan pangan di Kota Pahlawan mencukupi sampai dengan 3 bulan ke depan,” kata Vykka lewat keterangan pers, Senin (3/2/2025).
Kebutuhan pokok sembako mulai beras medium hingga premium, gula, dan minyak goreng sudah disediakan di 21 kios Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) di pasar tradisional.
“Pemkot juga melakukan kerja sama antar daerah, utamanya daerah penghasil untuk mencukupi bahan pokok Kota Surabaya,” imbuhnya.
Untuk menjaga stabilitas pasokan, lanjutnya, pemkot kerja sama dengan distributor bahan pokok, serta gerakan menanam.
“Serta menggelar pasar murah di 31 kecamatan secara bergilir dan melakukan Gerakan Pangan Murah (GPM) setiap bulannya,” terangnya.
Akhir Januari lalu, sambungnya, ada beberapa komoditas pangan yang mengalami kenaikan harga seperti minyak goreng curah, telur ayam broiler, bawang merah, tomat, cabai rawit merah, dan cabai merah besar. Tapi menurutnya kenaikan itu hanya karena momen tertentu, tidak berkepanjangan.
“Untuk komoditas hortikultura, seperti tomat dan bawang merah dipengaruhi oleh faktor cuaca. Komoditas minyak goreng dipengaruhi oleh adanya kenaikan HET MinyaKita per 14 Agustus 2024, semula Rp14.000/liter menjadi Rp15.700/liter. Serta telur ayam broiler dipengaruhi oleh faktor permintaan, salah satunya hari Besar keagamaan nasional,” tandasnya. (lta/ham)