Minggu, 16 Maret 2025

Jelang Lebaran, Okupansi Hotel di Jatim Baru Terpenuhi 20 Persen

Laporan oleh Akira Tandika Paramitaningtyas
Bagikan
Ilustrasi - Turis wanita sedang menginap di hotel. Foto: iStock

Dwi Cahyono Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Jawa Timur (Jatim )menyebutkan, penurunan jumlah persentase ini tidak seperti lebaran tahun sebelumnya.

“Saya cek terus setiap hari, sampai sekarang baru terpenuhi 20 persen. Padahal tahun lalu bisa sampai 70 atau 80 persen,” terangnya pada suarasurabaya.net, Minggu (16/3/2025).

Dwi menyampaikan, angka ini sama seperti saat pandemi Covid-19 melanda Indonesia.

“Cuma bedanya, yang ini nggak pakai virus. Dan sektor yang terkena imbas hanya pariwisata,” tambahnya.

Melihat penurunan ini, Dwi telah melakukan audiensi dengan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Jawa Timur, juga penyedia layanan transportasi seperti, kerata api dan maskapai penerbangan, untuk membuat bundling penjualan.

“Karena saya lihat, penjualan seat untuk transportasi, juga tidak sama seperti tahun sebelumnya. Maka, kami berupaya menciptakan kolaborasi,” ungkapnya.

Dwi tidak menampik adanya penurunan okupansi ini juga imbas dari kebijakan efisiensi anggaran yang diterapkan oleh pemerintah.

Meski kebijakan ini ditujukan ke pegawai pemerintahan, kata Dwi, masyarakat juga menjadi imbas dari program tersebut salah satunya yakni, penurunan daya beli.

“Misalnya dulu orang kalau mau kerja luar kota pilih pesawat karena lebih cepat dan nyaman. Tapi sekarang pilih lebih murah dan tawarkan banyak bonus,” jelasnya.

Melihat kebiasaan itu, Dwi berupaya menjalin kolaborasi dengan penyedia layanan transportasi untuk membuat bundling.

“Tentu saja bundling ini nanti harganya akan menyesuaikan supaya masyarakat punya pilihan, dan kami tetap ada penjualan,” tuturnya.

Sementara itu, Dwi berharap pada dua pekan terkahir Ramadan ini, terjadi peningkatan okupansi baik di hotel, resto, maupun tempat wisata, dengan segala penawaran yang telah dibuat.

Paling tidak, lanjut Dwi, okupansi bisa mencapai 60 persen di Lebaran tahun ini.

“Pokoknya jangan sampai di bawah 60 persen. Karena operasional tinggi sekali. Kami juga berharap lebaran ini bisa untuk menutup beberapa kegiatan operasional hotel,” tandasnya. (kir/saf/iss)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Motor Tabrak Belakang Suroboyo Bus

Kebakaran Tempat Laundry di Simo Tambaan

Kecelakaan Mobil Listrik Masuk ke Sungai

Awan Lentikulari di Penanggungan Mojokerto

Surabaya
Minggu, 16 Maret 2025
29o
Kurs