
Universitas 17 Agustus 1945 (Untag) Surabaya resmi membuka Program Studi (Prodi) baru jenjang Sarjana Terapan (D4) Teknologi Rekayasa Manufaktur yang masuk dalam Fakultas Vokasi.
Ichlas Wahid Dekan Fakultas Vokasi Untag Surabaya mengatakan, Prodi baru tersebut merupakan hasil integrasi antara keilmuan Teknik Mesin dan Teknik Industri, dengan komposisi pembelajaran 70 persen praktik dan 30 persen teori yang disesuaikan langsung dengan standar industri manufaktur modern.
“Kami ingin mencetak lulusan yang tidak hanya bergelar, tapi benar-benar kompeten dan siap terjun ke dunia kerja. Karena itu, kami naikkan level dari D3 ke D4, dengan orientasi praktik yang lebih kuat dan nyata di lapangan,” katanya dalam keterangan yang diterima, Minggu (20/4/2025).
Pendirian Prodi baru itu, kata dia, menjadi upaya Untag Surabaya dalam menjawab kebutuhan industri yang semakin kompleks dan dinamis. Selain itu, juga untuk memperkuat kontribusi dalam menghasilkan tenaga kerja terampil, adaptif, dan berdaya saing global.
Salah satu tantangan besar industri manufaktur di Indonesia, menurutnya yakni masih banyaknya produk komponen yang kurang presisi dan mudah rusak akibat toleransi ukuran yang terlalu besar. Menjawab tantangan itu, Prodi Teknologi Rekayasa Manufaktur Untag Surabaya dirancang untuk menghasilkan lulusan dengan keahlian merancang dan memproduksi komponen industri berpresisi tinggi, fokus pada akurasi, daya tahan, serta efisiensi produksi.
“Kami lakukan survei langsung ke berbagai mitra industri, dan hasilnya menunjukkan kebutuhan besar terhadap kemampuan mendesain dan memproduksi komponen presisi tinggi. Ini bukan soal sekadar bisa membuat, tapi mampu membuat dengan akurasi dan kualitas yang terjaga,” terangnya.
Yusuf Eko Nurcahyo Kaprodi Teknologi Rekayasa Manufaktur menambahkan, dalam proses perkuliahannya, mahasiswa tidak hanya dibekali keterampilan praktik di bidang permesinan CNC otomatis dan manual, tetapi juga teknologi desain dan manufaktur berbasis komputer seperti CAD (Computer Aided Design), CAM (Computer Aided Manufacturing), dan CAE (Computer Aided Engineering).
“Mahasiswa kami ajarkan keterampilan otomasi presisi, pemrograman PLC, sistem hidrolik presisi, serta manajemen mutu dan kualitas produksi. Pembelajaran juga mencakup praktik pengelasan dan fabrikasi presisi, pemeliharaan mesin, serta penerapan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) sebagai standar penting dalam operasional industri,” katanya.
Pembelajaran juga diperkuat melalui kerja sama strategis dengan berbagai mitra industri, sehingga mahasiswa punya akses langsung terhadap dunia industri sejak di bangku kuliah.
Prodi baru tersebut, pada tahun akademik 2025/2026 terbuka bagi lulusan SMK dan SMA dari semua jurusan, baik IPA, IPS, maupun Bahasa. (ris/saf/ham)