Senin, 31 Maret 2025

Israel Berpotensi Setujui Proposal Mesir Terkait Pembebasan Sandera

Laporan oleh Billy Patoppoi
Bagikan
Orang-orang berpartisipasi dalam aksi unjuk rasa di Tel Aviv, Israel, pada 18 Mei 2024, yang menyerukan agar gencatan senjata di Gaza dan pembebasan sandera segera dilakukan. Foto: Xinhua

Mesir pada Kamis (27/3/2025), menerima sinyal positif dari pihak Israel mengenai proposal Kairo baru-baru ini terkait pembebasan lima warga Israel yang disandera Hamas setiap pekan, dan pemberlakuan gencatan senjata 40 hari di Jalur Gaza.

Menurut laporan Xinhua, Mesir mengajukan proposal baru kepada Hamas dan Israel dengan tujuan memulihkan gencatan senjata di Gaza. Hamas segera menyetujui proposal tersebut, sedangkan Israel pada awalnya menunda respons.

“Setelah menerima sinyal persetujuan dari Israel, Mesir mengirimkan satu delegasi ke Qatar dan satu delegasi lagi ke Israel untuk menetapkan peta jalan bagi implementasi proposal tersebut, yang bertujuan untuk membebaskan lima warga Israel yang disandera Hamas setiap pekan serta gencatan senjata selama 40 hari,” imbuh sebuah sumber yang tidak ingin disebutkan namanya.

Di hadapan mediator Qatar, delegasi Mesir akan mendiskusikan mekanisme untuk mengimplementasikan proposal Mesir tersebut dengan pihak Israel dan Palestina.

Berdasarkan proposal tersebut, setelah pembebasan kelompok pertama warga Israel yang disandera, Zionis akan membuka perlintasan Rafah untuk memfasilitasi masuknya bantuan kemanusiaan dan unit-unit rumah bergerak, serta untuk mengevakuasi para korban luka-luka.

Salah satu narasumber lainnya juga mengindikasikan bahwa gencatan senjata kemungkinan akan diumumkan paling cepat pada, Minggu (30/3/2025) mendatang, tetapi tidak mengonfirmasi apakah gencatan senjata akan diberlakukan pada hari itu juga.

Kesepakatan gencatan senjata bertahap antara Israel dan Hamas dimulai pada 19 Januari, setelah aksi militer Israel yang intens di Gaza berjalan selama 15 bulan.

Tahap pertama dari kesepakatan itu mencakup pembebasan 33 sandera dari Gaza dan sekitar 2.000 warga Palestina dari penjara Israel. Tahap kedua diharapkan akan melibatkan pembebasan sandera yang tersisa sebagai imbalan atas gencatan senjata permanen dan pembebasan tahanan Palestina lainnya.

Namun, Israel menolak beralih ke tahap kedua dan melanjutkan serangan udara dan darat ke Gaza pada 18 Maret, sehingga secara efektif mengakhiri gencatan senjata yang dimulai pada Januari itu.

Hamas sendiri menculik 251 sandera dalam serangannya di Israel selatan pada 7 Oktober 2023. Menurut perhitungan Israel, 59 sandera masih berada di Gaza, dengan 35 di antaranya diperkirakan telah tewas. (bil/iss)

Berita Terkait

NOW ON AIR SSFM 100

Fabian Yudhistira

Potret NetterSelengkapnya

Motor Tabrak Belakang Suroboyo Bus

Kebakaran Tempat Laundry di Simo Tambaan

Kecelakaan Mobil Listrik Masuk ke Sungai

Awan Lentikulari di Penanggungan Mojokerto

Surabaya
Senin, 31 Maret 2025
27o
Kurs