Senin, 6 Januari 2025

Indonesia Diproyeksikan Jadi Kiblat Kerukunan Dunia Berkat Keragaman Budaya dan Agama

Laporan oleh Billy Patoppoi
Bagikan
Ilustrasi rukun antar umat manusia. Foto: istockphoto

Mohsen Alaydrus Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng) mengatakan Indonesia diproyeksikan jadi kiblat kerukunan dunia berkat keragaman budaya dan agama yang hidup rukun.

Kakanwil Kemenag Sulteng mengatakan itu, “kerukunan umat beragama adalah kekayaan bangsa yang tak ternilai.”

Dalam konteks global, kata dia, perubahan iklim dan krisis kemanusiaan menjadi perhatian utama. Dalam hal ini, Kemenag terus berperan dalam kampanye pelestarian lingkungan, termasuk melalui kolaborasi lintas agama seperti yang digagas dalam Deklarasi Istiqlal pada tahun 2024, yang ditandatangani oleh Paus Fransiskus Pemimpin Gereja Katolik dan Imam Besar Masjid lstiqlal Jakarta pada tanggal 5 September 2024.

“Pentingnya persatuan, toleransi, kemanusiaan, dan penanggulangan perubahan lingkungan,” katanya di Palu, Jumat (3/1/2025), dikutip Antara.

Penegasan itu disampaikan Mohsen saat membacakan sambutan Menteri Agama RI dalam Upacara Peringatan Hari Amal Bakti (HAB) Ke-79.

Menurut dia, HAB mengenang momen bersejarah berdirinya kementerian ini pada tahun 1946 di bawah Kabinet Sjahrir II dengan H.M. Rasjidi sebagai Menteri Agama pertama.

“Hari Amal Bakti menjadi pengingat nilai pengabdian dan komitmen kementerian terhadap umat beragama di Indonesia,” ujarnya.

Peringatan HAB 2024 mengusung tema Umat Rukun Menuju Indonesia Emas, menurut dia, sejalan dengan astacita pemerintahan Prabowo-Gibran yang menekankan pentingnya memperkokoh ideologi Pancasila, meningkatkan toleransi, serta menciptakan harmoni dengan alam dan budaya.

Pidato perdana Menteri Agama pada tahun 1946 menegaskan pentingnya menjaga kepentingan agama dan pemeluknya. Indonesia bukan negara agama atau sekuler, melainkan negara yang menghormati keberagaman religiositas masyarakatnya.

Peran Kementerian Agama meliputi memelihara kebebasan beribadah, meningkatkan kualitas hubungan antarumat beragama, dan menjembatani jarak antara ajaran agama dan praktik kehidupan sehari-hari.

Namun, lanjut dia, tantangan seperti korupsi, kekerasan, dan kesenjangan moral menjadi pekerjaan rumah yang harus diatasi. Keberhasilan tugas Kementerian Agama terletak pada sejauh mana umat dekat dengan nilai-nilai agama.

Mohsen mengatakan bahwa Kementerian Agama juga fokus pada peningkatan mutu pendidikan agama dan keagamaan di semua jenjang. Program Makan Bergizi Gratis untuk peserta didik di lembaga binaan kementerian menjadi salah satu prioritas.

Selain itu, pemberdayaan ekonomi umat dilakukan melalui program kemandirian pesantren, pengelolaan zakat dan wakaf, serta gerakan filantropi lainnya.(ant/nis/bil/ipg)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Evakuasi Babi yang Berada di Tol Waru

Pohon Tumbang di Jalan Khairil Anwar

Mobil Tabrak Dumptruk di Tol Kejapanan-Sidoarjo pada Senin Pagi

Truk Tabrak Rumah di Palemwatu Menganti Gresik

Surabaya
Senin, 6 Januari 2025
30o
Kurs