
Rumah Sakit Menur Provinsi Jawa Timur sedang berproses untuk tidak lagi memakai nama belakang “jiwa” demi menghilangkan stigma negatif.
Sekadar diketahui, selama ini rumah sakit di Jalan Raya Menur Surabaya itu bernama RSJ (Rumah Sakit Jiwa) Menur. Namun saat ini melakukan rebranding seiring perluasan layanan dan meniadakan stigma.
drg. Vitria Dewi Direktur Utama RS Menur Provinsi Jawa Timur menyebut, hasil evaluasi, banyak pasien yang mendapat stigma negatif jika selesai berobat di rumah sakit jiwa.
“Kami melakukan evaluasi bahwa kenapa orang jadi berpikir dan takut datang ke (RS) Menur karena ada label jiwa,” katanya saat menerima kunjungan kerja suarasurabaya.net, Rabu (12/3/2025).
Perubahan nama itu juga, lanjutnya didukung undang-undang yang menghapus rumah sakit khusus di Indonesia, diganti dengan unggulan.
Sehingga RS Menur Provinsi Jawa Timur akan tetap menjadi rumah sakit unggulan jiwa.
“Itu kami berterima kasih dengan Kementerian Kesehatan,” imbuhnya.
Ia berharap pasien akan lebih nyaman ketika RS Menur tidak disertai label jiwa.
“Paling enggak ketika jiwa-nya hilang, orang lebih nyaman ketika ditanya dari mana, dari Menur, karena di sini melayani lain selain jiwa,” bebernya.
Meski perubahan nama itu belum resmi dan masih harus melalui tahapan proses panjang.
“Kami masih berproses agar RS Menur beralih dengan nama beda. Prosesnya yang kami lalui panjang. Harus ke Kemendagri, konsultasi dengan Kemenkes,” bebernya.
Wacana lain, perubahan nama RS Menur Jatim akan menggunakan nama pendirinya Prof. dr. R. Moeljono Notosoedirdjo. (lta/ham/faz)