Sabtu, 4 Januari 2025

Gunung Semeru Tercatat Alami 10 Kali Erupsi di Hari Pertama 2025

Laporan oleh Billy Patoppoi
Bagikan
Gunung Semeru erupsi dengan letusan setinggi 500 meter pada Rabu (1/1/2025) pukul 05.20 WIB.

Gunung Semeru, dengan ketinggian 3.676 meter di atas permukaan laut (mdpl), tercatat mengalami 10 kali erupsi di awal tahun 2025 pada, Rabu (1/1/2025), antara pukul 01.00 WIB hingga 18.30 WIB.

Berdasarkan laporan petugas, erupsi pertama terjadi pada pukul 01.12 WIB, sementara erupsi kesepuluh tercatat pada pukul 18.27 WIB. Meski demikian, erupsi tambahan masih diperkirakan terjadi hingga pukul 24.00 WIB.

“Terjadi erupsi Gunung Semeru pada pukul 18.27 WIB dengan visual letusan tidak teramati, namun erupsi terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 22 mm dan durasi 129 detik,” kata Mukdas Sofian Petugas Pos Pengamatan Gunung Semeru seperti dilansir Antara.

Dari total 10 erupsi tersebut, hanya satu erupsi yang dapat teramati secara visual, yakni pada pukul 05.20 WIB. Letusan ini menghasilkan kolom abu dengan tinggi sekitar 500 meter di atas puncak, dengan warna abu yang bervariasi dari putih hingga kelabu dan intensitas sedang yang bergerak ke arah barat daya. Sementara itu, sembilan erupsi lainnya tidak terlihat secara visual karena tertutup kabut.

Petugas menjelaskan bahwa status Gunung Semeru saat ini masih berada pada level waspada, sehingga Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) mengeluarkan beberapa rekomendasi.

Salah satu rekomendasinya adalah melarang masyarakat melakukan aktivitas di sektor tenggara sepanjang Besuk Kobokan sejauh delapan kilometer dari puncak, yang merupakan area pusat erupsi.

Di luar jarak tersebut, masyarakat tidak boleh melakukan aktivitas pada jarak 500 meter dari tepi sungai (sempadan sungai) di sepanjang Besuk Kobokan, karena berpotensi terlanda perluasan awan panas dan aliran lahar hingga jarak 13 kilometer dari puncak.

“Masyarakat juga tidak boleh beraktivitas dalam radius 3 kilometer dari kawah/puncak Gunung Semeru, karena rawan terhadap bahaya lontaran batu pijar,” katanya.

Selain itu, masyarakat perlu mewaspadai potensi awan panas, guguran lava, dan lahar hujan di sepanjang aliran sungai/lembah yang berhulu di puncak Gunung Semeru, terutama sepanjang Besuk Kobokan, Besuk Bang, Besuk Kembar, dan Besuk Sat, serta potensi lahar di sungai-sungai kecil yang merupakan anak sungai dari Besuk Kobokan. (ant/vin/bil/ham)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Evakuasi Babi yang Berada di Tol Waru

Pohon Tumbang di Jalan Khairil Anwar

Mobil Tabrak Dumptruk di Tol Kejapanan-Sidoarjo pada Senin Pagi

Truk Tabrak Rumah di Palemwatu Menganti Gresik

Surabaya
Sabtu, 4 Januari 2025
31o
Kurs